Otomania.com - Tak sedikit kecelakaan berkendara terjadi karena pengaruh obat-obatan terlarang, seperti narkoba.
Narkotika dan obat-obat berbahaya tersebut merupakan senyawa yang memberi efek kecanduan bagi para penggunanya, baik secara mental maupun kejiwaan.
Lantas seberapa bahaya efek Narkoba ketika seseorang sedang mengendarai kendaaraan?
(BACA JUGA: Dilaporkan Korban, Sopir Daihatsu Gran Max dan Nissan Yang Pukul Wajah Petugas Busway Diburu Polisi)
Menanggapi hal ini, Sony Susmana, Direktur Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) mengatakan Narkoba merupakan senyawa yang memberi efek kecanduan bagi para penggunanya, baik secara mental maupun kejiwaan.
"Narkoba dan obat-obatan terlarang mengandung zat kimia yang membuat pengemudi berhalusinasi bahkan hilang kesadaran alias mabuk," kata Sony di Jakarta, Selasa (26/6/2018).
Menurut Sony, beberapa faktor yang harus dimiliki pengendara saat riding.
Dia harus punya empati, skill, refleks, rasa hati-hati, pengelihatan baik dan mood bagus.
(BACA JUGA: Pengakuan Sopir Angkot M30: Tak Berniat Tewaskan Asih Dan Tak Pakai Senjata, Hanya Merogoh Pakai Tangan)
Beberapa faktor penting ini jadi kunci keselamatan baik buat dirinya sendiri maupun buat pengguna jalan lain.
"Berkendara membutuhkan pikiran yang sehat dan cerdas karena harus mengontrol keselamatan. Artinya mengemudi melibatkan hard dan soft skill," paparnya.
Bahkan tak menutup kemungkinan, mengemudi pada kondisi di bawah pengaruh narkoba 100% pasti akan berujung kecelakaan.
"Jika mengkonsumsi narkoba, kita akan lebih sering out of control. Nekat, kurang empati, emosi tidak stabil, sehingga ujungnya mengambil keputusan yang sehat akan susah. Kita gak pernah sadar karena semua di bawah pengaruh narkoba," tutupnya.
Editor | : | Iday |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR