Sedangkan secara teknis, truk muatan berat tidak boleh melaju beriringan, melainkan harus melaju berjajar depan belakang.
Jembatan sendiri bersifat elastis, yang artinya saat dilalui akan terasa tertekan, namun saat usai dilewati maka akan kembali lagi seperti semula.
"Yang boleh melintas maksimal 40 ton, diatas itu tidak boleh. Teknis kendaraan yang melintas pun diatur," ujar Ketut disela-sela wawancara.
Ketut menambahkan, usai diresmikan untuk dilalui kendaraan, selanjutnya jembatan akan dilakukan evaluasi secara berkala.
Rencananya setiap dua Minggu sekali akan dievaluasi, hingga akhir tahun 2018.
(BACA JUGA: Mengejutkan, Presiden Undang Pemuda Bertelanjang Dada Yang Mengejarnya Saat Turing, Permintaanya Sepele)
"Nanti setiap dua Minggu sekali akan kita cek, kita pantau perkembangannya. Untuk jembatan satu lainnya dalam kondisi normal, juga sudah diperbaiki dan bisa dilalui kendaraan dari arah Semarang ke Surabaya," pungkasnya.
Editor | : | Iday |
Sumber | : | Surya.co.id |
KOMENTAR