Otomania.com - Sejumlah SMA dan SMK di Kota Tulungagung mendapat SMS dari Satlantas Polres Tulungagung.
Eitss jangan salah dulu SMS di sini bukan 'Short Message Service' yang dimaksud maksudnya 'SIM Masuk Sekolah' (SMS).
Tujuan dari program ini, membekali para siswa kemampuan, sebelum mengajukan Surat Izin Mengemudi (SIM).
Materi yang disampaikan adalah ujian praktik berkendara dengan rintangan berbentuk angka delapan, dan latihan keseimbangan.
“Dua jenis ketrampilan itu yang sering membuat gagal pemohon SIM, saat ujian praktik. Makanya kami bekali para siswa dengan kemampuan ini,” terang Kasat Lantas Polres Tulungagung, AKP Wisnu S Kuncoro, Jumat (18/5/2018).
Instruktur khusus pun disiapkan untuk memberikan pelatihan para siswa.
Mulai dari penempatan ban depan saat belok, posisi gas dan rem hingga sikap tubuh.
(BACA JUGA: Video Detik-Detik Toyota Vios Kecelakaan Terperosok Masuk Jurang, Penyebabnya Bikin Penasaran)
Siswa yang dipilih adalah yang berusia 17 tahun dan 16 tahun akhir.
Sebab mereka akan mendapatkan Kartu Tanda Penduduk (KTP), sebagai syarat permohonan SIM.
Diharapkan dengan pembekalan ini mereka bisa mendapatkan SIM dengan mudah.
Menurut Wisnu, secara umum para siswa mempunyai kemampuan berkendara yang baik.
(BACA JUGA: Bukan Masalah Jomblo dan Cinta, Anak Balap Liar Bubar Sama ASMARA PAS RAMADAN)
“Sebenarnya masalah mental saja, terbukti saat latihan lewat SMS ini mereka bisa. Yang membedakan mungkin jika ujian sebenarnya dilihat banyak orang dan kerap membuat grogi,” ujar Wisnu.
Selain kemampuan berkendara yang baik dan benar, SMS juga mengajarkan materi teori.
Terutama pemahaman rambu-rambu lalu lintas, dan gerakan tangan pengaturan lalu lintas.
Materi teori ini juga termasuk dalam ujian permohonan SIM.
(BACA JUGA: 560 Bus Siap 'Diduduki', Dishub Jawa Timur Buka Pendaftaran Mudik Gratis, Ada 20 Kota Tujuan)
Wisnu menegaskan, SMS tidak akan masuk ke SMP.
Sebab menurutnya usia siswa SMP masih terlalu dini untuk berkendara.
Selain itu mereka masih lama untuk bisa mengajukan SIM.
“Kami tidak masuk ke SMP-SMP, karena mereka belum waktunya mengendarai motor. Usia mereka juga masih kurang untuk layak mendapatkan SIM,” tegasnya.
(BACA JUGA: Secara Mendadak Saat Jumpa Pers MotoGP Perancis, Valentino Rossi Katakan Putus Asa)
Para pemohon SIM belakangan mengeluhkan semakin sulitnya ujian praktik.
Mayoritas pemohon baru gagal saat ujian berkendara di jalur berbentuk angka delapan dan keseimbangan.
SIM kolektif yang dulu diberlakukan untuk para siswa yang baru memiliki KTP juga tidak diberlakukan lagi.
Editor | : | Iday |
Sumber | : | Surya.co.id |
KOMENTAR