Otomania.com - Banyak orang mengeluh "bantingan" suspensi mobilnya terasa keras. Mungkin suspensi dalam hal ini sokbreker kendaraan tidak seratus persen bisa disalahkan.
Ada komponen lain yang bisa juga menjadi faktor kerasnya bantingan kendaraan. Contohnya ban. Sudahkah Anda mengeceknya? Masih tebal atau sudah tipis?
Ban yang sudah "habis" pada mobil ternyata sangat mempengaruhi kerasnya suspensi mobil. Ban yang sudah tipis jika dipaksakan berkendara akan sangat berbahaya. Apalagi jika bertemu dengan genangan air.
(BACA JUGA: Putra Panglima Baru TNI Hadi Tjahjanto Hobi VW)
Potensi terjadinya aquaplaning atau ban mobil tidak menapak pada aspal sangat besar, karena alur roda yang sudah aus tak dapat menyalurkan air dengan baik.
Cara Melihat
Lalu bagaimana cara sederhana mengetahui ban mobil kendaraan masih layak jalan atau tidak? Dapat dilihat dari kembangan atau alur buangan air di tapak ban. Sebab seluruh ban memiliki indikator ban yang tertera jelas (Tread Wear Indikator, TWI).
Di bagian alur air misalnya ada benjolan yang biasanya setinggi 1,2 millimeter dari dasarnya. Jika benjolan itu sudah tergerus berarti ban mesti diganti.
(BACA JUGA: Tidak Aman, Kebiasaan Memangku Bayi di Mobil)
Tanda lainnya ada di bagian luar berupa segitiga. Jika tanda itu sudah menghilang, berarti ban kendaraan wajib dipensiunkan.
Selalu cek kondisi ban mobil anda agar tetap nyaman dan selamat. Terlebih, jika Anda mulai mengeluhkan soal kerasnya suspensi yang sampai membuat tubuh berguncang.
Editor | : | Donny Apriliananda |
Sumber | : | Jip.gridoto.com |
KOMENTAR