Otomania.com - Setir atau lingar kemudi biasanya menjadi salah satu komponen yang dirawat pada salon mobil. Sebab jika rusak, telapak tangan tidak cukup nyaman ketika berkendara, selain mengurangi keindahan interior.
Masih banyak pemilik kendaraan yang kurang memperhatikan bagian ini. Sehingga, jangka waktu pemakaian yang sedianya lebih lama justru menjadi singkat karena tidak dirawat.
"Banyak yang karet (setir) atau kulitnya rusak. Biasanya, mobil yang sering digunakan, setirnya 'grepes'. Makanya, sebenarnya setir mobil juga ada umurnya (jangka waktu pemakaian)," kata Dion Rangga, pemilik bengkel Dion Rangga Spec Rare Item di MGK Kemayoran, Jakarta, Selasa (21/11/2017).
Baca : Radiator Rusak Usai Lintasi Genangan atau Banjir? Ini Sebabnya
Salah satu penyebab setir mobil cepat rusak adalah keringat yang keluar dari telapak tangan. Air keringat tersebut jika dibiarkan bakal mengendap di lapisan luar kemudi.
"Makanya kalau mau nyetir, tangan jangan dalam keadaan berkeringat, sebaiknya di lap dulu," kata Dion.
Perlindungan bisa dilakukan dengan memasang cover setir. Akan tetapi, banyak pengendara yang kurang suka dengan cara ini. Sebab, setir menjadi lebih tebal.
Penyebab lain rusaknya setir, lanjut Dion, adalah aksesori yang digunakan di tangan, misalnya cincin. Cincin pada jari tangan akan menggores setir ketika berkendara.
Oleh karena itu, biasanya pemilik kendaraan, khususnya yang setirnya dari bahan kulit, disarankan melepas cincin ketika berkendara.
Pengendara tersebut menyadari bahwa penggunaan cincin saat berkendara akan menimbulkan friksi atau gesekan yang akan merusak setir.
"Jangan kena cincin juga, karena nanti sobek sobek. Makanya, hindari dari keringat tangan dan cincin biar setir lebih awet," ujarnya.
Editor | : | Donny Apriliananda |
Sumber | : | KompasOtomotif |
KOMENTAR