Jakarta, Otomania.com – Pihak produsen otomotif murni lokal Fin Komodo merasa bingung namanya disangkutkan sebagai industri dalam negeri, yang ikut dalam pengembangan mobil pedesaan rancangan Kementerian Perindustrian (Kemenperin). Sampai saat ini Fin Komodo masih belum menerima penjelasan lebih lanjut terkait hal itu.
“Belum jelas karena belum ada arahan dan petunjuk itu bagaimana dan aturannya bagaimana. Petunjuk pelaksanaannya bagaimana, dan lain-lain,” kata Dewa Yuniardi, Direktur Pemasaran Fin Komodo, Minggu (3/9/2017).
Kemenperin sudah menyelesaikan pembuatan prototipe mobil pedesaan yaitu Generasi 2A dan Generasi 2B. Rencananya dua prototipe itu bisa dipilih pelaku industri untuk dikembangkan menjadi mobil pedesaan versi masing-masing.
Ada beberapa hal yang dirasa kurang cocok antara pengembangan mobil pedesaan dengan Fin Komodo. Pertama, Fin Komodo sudah mengembangkan, memproduksi, dan menjual kendaraan yang bisa disebut mobil pedesaan sejak 2008.
Baca: Prototipe Mobil Pedesaan Indonesia Sudah Jadi
Lainnya, prototipe milik Kemenperin wujudnya pikap kecil. Masih perlu waktu buat Fin Komodo menimbang masuk ke segmen itu.
“Ya itu juga salah satu yang kami masih kebingungan,” ucap Dewa.
“Kami sih masih menunggu pembicaraan lanjutan bagaimana bentuk program mobil pedesaan yang dimaksud, karena hal tersebut saat ini masih belum ada. Artinya belum ada detailnya,” kata Dewa.
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR