Jakarta, Otomania.com - Peluang Indonesia untuk menjadi salah satu tuan rumah MotoGP pada 2018 semakin kecil. Sebab, slotnya sudah diambil Thailand mulai tahun depan hingga 2020 di Sirkuit Chang, Buriram.
Padahal, Dorna Sport memberikan kesempatan kepada Indonesia, dan sudah banyak yang menyatakan kesiapannya, seperti Palembang, pengelola Sirkut Sentul, hingga di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Namun, sampai sekarang belum ada kejelasan lagi. Menurut Irawan Sucahyono, Circuit Advisor Sirkuit Sentul, ini diakibatkan Pemerintah Indonesia yang tidak fokus dalam menggarap peluang menggelar MotoGP.
"Pemerintah kelihatannya tidak perlu MotoGP. Padahal tugas pokok fungsi kejuaraan dunia MotoGP waktu itu diambil alih menjadi wewenang Menpora (Menteri Pemuda dan Olahraga)," ujar Irawan saat dihubungi Otomania.com, Minggu (3/9/2017) malam.
Baca juga: MotoGP Thailand, Sebelum atau Setelah Malaysia
Melihat kondisi seperti ini, saran Irawan, Menpora melepas wewenang MotoGP kepada pihak yang berminat. Misal, Menteri Pariwisata, atau perusahaan swasta seperti produsen sepeda motor dan lain sebagainya.
"Kalau sekarang berita MotoGP Indonesia gagal adalah kontra produktif bagi Indonesia," kata Irawan.
Ketika dikonfirmasi, Deputi V Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Gatot S Dewa Broto, mengatakan belum ada informasi terbaru mengenai MotoGP Indonesia. "Belum ada informasi lagi," ucap Gatot singkat kepada Otomania.com melalui pesan singkat, Minggu (3/9/2017) malam.
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR