Jakarta, Otomania.com – Mobil bukanlah barang investasi seperti banyak dikatakan pengamat ekonomi, namun hal itu bisa tidak berlaku pada model-model tertentu. Misalnya, mobil kuno Chevrolet Bell Air 1956 yang lagi mejeng di Indonesia International Motor Show (IIMS), ternyata harganya ditaksir lebih dari Rp 1 miliar.
Itu masih belum seberapa, Chevrolet Corvette convertible 1959 yang dipamerkan juga harganya banderolnya di atas Rp 2 miliar. Lalu jika membeli salah satu mobil itu sekarang maka harganya bakalan makin tinggi tahun depan dan seterusnya?
Robby Djojosaputro, VintageCar Consultant PPMKI yang menyelenggarakan pameran mobil kuno di IIMS 2017 mengatakan hal itu bisa terjadi. Namun, ada banyak tantangannya.
“Naiknya (untungnya) enggak banyak, yang beli juga enggak ada (jarang). Itu nanti jadi tanda tanya, enggak selalu bisa (jadi investasi). Mencari pembeli itu enggak bisa cepat, mungkin satu tahun baru dapat. Tergantung, bukan hanya hoki, tapi juga jaringannya harus bagus,” ucap Robby.
Walau begitu bukan berarti tidak ada pemain jual-beli mobil kuno. Jumlahnya hanya sedikit, itu juga yang bikin nilai eksklusifnya makin tinggi.
Robby juga mengatakan, pemain mobil kuno biasanya membeli bukan karena alasan investasi tapi hobi. Orang-orang yang sanggup membeli dikatakan memilih investasi di tempat lain, bisa ke jual-beli tanah atau perbankan.
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR