Jakarta, Otomania — Peluncuran Digital Form oleh FIFGROUP semakin mempermudah konsumen dan para frontliner untuk memproses data. Pemohon kredit tinggal datang ke kantor cabang terdekat atau diler, tak perlu melakukan pengisian form dalam bentuk fisik (kertas) yang sangat banyak, karena data diproses secara digital.
Sebelumnya, pelanggan diharuskan mengisi formulir pengajuan secara manual ketika hendak melakukan pembiayaan. Dengan adanya aplikasi ini, pemohon cukup melengkapi data sesuai permintaan frontliner. Bahkan tanda tangan dan fingerprint bisa langsung dari tablet dengan alat khusus.
Tanda tangan bahkan cukup sekali, dari yang biasanya berkali-kali atau berlembar-lembar kertas. Sidik jari tak pakai tinta lagi, karena frontliner sudah dibekali dengan gadget khusus fingerprint yang terkoneksi dengan tablet.
Dalam form baru bentuk digital ini, konsumen dan frontliner juga bisa melihat preview data dalam bentuk file PDF, sama persis seperti form fisik (kertas). Jika ada data yang kurang sesuai, koreksi dengan mudah dilakukan.
Menurut Indra Gunawan, Direktur IT FIFGROUP, dalam peluncuran Digital Form, di Grand Mercure, Jakarta, Senin (2/5/2016), sistem IT ini dikembangkan bersama dengan vendor selama delapan bulan. Adapun ekosistem digital FIFGROUP sudah dibangun sejak 2005.
”Semua data yang diisikan sebenarnya sama dengan proses manual, hanya kini prosesnya secara digital yang semakin simpel. Kami membekali 4.000-an frontliner dengan device khusus untuk input data pengajuan kredit,” ujar Indra.
Ke depan, tambah Indra, data-data yang sudah masuk ini akan mempermudah proses selanjutnya. Misalnya, repeat order atau konsumen yang akan melakukan kredit kembali. Historinya akan lebih mudah ditemukan ketimbang meng-collect dokumen di gudang dalam bentuk kertas.
Direktur Pemasaran FIFGROUP Djap Tet Fa pun mengatakan, langkah ini tak hanya membuat konsumen lebih nyaman, tetapi juga diler dan para frontliner. ”Diler juga akan merasa dimudahkan, misalnya dengan kompetitor lain lebih ribet, dengan kami makin simpel. Semua terintegrasi, tetapi tentu akan butuh proses,” ujar Tet Fa.
| Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR