Jakarta, Otomania — Kasus matinya bohlam lampu sebelah pada kendaraan bukan hanya terjadi pada sepeda motor, melainkan juga mobil. Pemicunya bisa dari banyak faktor. Salah satu yang kerap terjadi adalah faktor daya atau Watt lampu antara satu dan yang lain berbeda.
"Umumnya, untuk motor dengan dua lampu, ini sering kejadian akibat daya yang masuk tidak seimbang, alias terlalu kecil dibanding versi orisinalnya. Namun, ini bisa juga karena daya terlalu besar," ucap Marco, koordinator main dealer lampu aftermarket Autovision, di MGK, kepada Otomania, Minggu (7/2/2016).
Menurut dia, saat mengganti satu bohlam yang mati, tetapi memiliki Watt yang berbeda, seperti terlalu kecil, kondisi itu bisa menjadi penyebab bohlam cepat putus. Hal yang sama juga bisa terjadi karena penggantian bohlam dengan Watt yang lebih besar.
Asupan daya akan tidak seimbang sehingga salah satu lampu akan cepat putus. Oleh karena itu, saat akan mengganti lampu, sebaiknya gantilah dua-duanya sekaligus.
Selain kasus tersebut, masih ada penyebab lainnya. Misalnya, beban arus tidak stabil akibat pemasangan aksesori yang juga mengonsumsi listrik dari kendaraan. Hal ini lebih sering terjadi pada mobil, seperti instalasi audio, atau penambahan LED dan alarm.
"Saat menambah perangkat aksesori kelistrikan, pemilik mobil juga wajib memikirkan asupannya. Bila kurang, (asupan) harus ditambah, dan dipasangi stabilizer. Prinsipnya sama saja dengan kelistrikan di rumah. Ketika ada banyak barang elektronik, maka wajib tambah daya. Bila tidak, dayanya tidak kuat dan putus terus," papar Marco.
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR