Jakarta, Otomania - Kabar cukup megejutkan tentang mundurnya Ford Motor Indonesia (FMI) dari industri otomotif Tanah Air, menjadi mukadimah yang negatif di awal 2016. Ford menyatakan berhenti adari aktivitas bisnis dan efektif mulai pertengahan 2016.
Keputusan ini adalah kebijakan dari Ford Motor Company (FMC). President Ford Asia Pasific Dace Schoch menyatakan kepada seluruh karyawan di regional, Ford keluar dari semua area bisnis, termasuk menutup diler, menghentikan penjualan, dan impor di Indonesia dan Jepang.
“Ini juga berarti anggota tim kami di Jepang dan Indonesia tidak lagi bekerja untuk Ford Jepang dan Ford Indonesia karena penutupan,” tulis Schoch seperti dilansir Reuters, Senin (26/1/2016).
Ford telah hadir di Indonesia sejak 1989, namun ketika itu masih di bawah komando Indonesia Republick Motor Company. FMI diresmikan sebagai Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) pada Juli 2000.
Reuters menyebut total pekerja Ford di Indonesia mencapai 35 orang. Jumlah rekanan diler FMI mencapai puluhan unit yang menjangkau 20 provinsi. Kenyataannya jelas, seluruh karyawan FMI akan di-PHK, pertanyaan berikutnya bagaimana nasib konsumen.
Dari data Wholesale asosiasi kendara bermotor Indonesia (Gaikindo), selama 2015 FMI menjual 4.986 unit. Jumlah itu turun lebih dari 50 persen dibanding 2014 yang berhasil mencapai 12.008 unit.
“Di Indonesia, tanpa pabrik lokal .. tidak ada sama sekali yang bisa membuat perusahaan otomotif dapat berkompetisi di pasar itu, dan kami tidak punya pabrik lokal,” kata juru bicara Ford berbasis di Shanghai yang mengonfirmasi kebenaran surat elektronik dari Schoch.
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR