Jakarta, Otomania - Sebagian wilayah Indonesia, khususnya Jabodetabek sudah memasuki musim hujan. Bagi yang rutin membawa kendaraan, termasuk roda empat, ada baiknya selalu waspada saat berkendara di musim hujan, agar terhindar dari kecelakaan.
Menurut pebalap nasional sekaligus pendiri Rifat Drive Labs (RDL) Rifat Sungkar, mengemudikan mobil dalam kondisi Hujan atau jalan basah butuh menjaga jarak lebih jauh dengan kendaraan di depannya, ketimbang saat musim panas.
“Ketika melewati jalanan basah, sudah pasti Anda butuh waktu yang lebih panjang untuk melakukan pengereman. Kalau tidak Hujan misalnya, jarak dengan mobil di depan 3 detik, saat Hujan menjadi 5 detik,” kata Rifat di Pulomas, Jakarta Timur, Sabtu (14/11/2015).
Rifat menjelaskan, ketika melakukan pengereman di jalanan basah, mobil masih bisa melaju beberapa meter lagi karena traksi yang berkurang. Jika pola berkendaranya sama seperti musim kemarau, maka akan membahayakan, karena bisa menabrak mobil yang ada di depannya.
Tak hanya itu, bagi pengguna mobil manual atau matik saat Hujan diusahakan jangan menembus RPM lebih dari 5.000 . Usahakan, kurangi 20 atau 30 persen dari biasanya, karena, saat RPM tinggi mobil akan sulit untuk dikendalikan.
“Jadi sesuaikan saja dengan kecepatan, misalnya konstan di 3.000 rpm, 4.500 paling tinggi, karena sekalinya selip bisa membahayakan diri sendiri dan pengendara mobil yang lainnya,” ujarnya.
Editor | : | Azwar Ferdian |
Sumber | : | KompasOtomotif |
KOMENTAR