Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Pelajari Faktor-Faktor Penyebab "Airbag" Mengembang

Agung Kurniawan - Kamis, 18 Juni 2015 | 07:11 WIB

Jakarta, Otomania – Kantong udara (airbag) merupakan kelengkapan keselamatan tambahan pada mobil. Fungsi fitur ini kerap dianggap vital sebagai penyelamat jiwa kala terjadi kecelakaan. Bahkan, banyak konsumen di Indonesia mempermasalahkan fungsi komponen ini, jika dianggap tidak efektif bekerja, sampai ke meja hijau.

Sebelum menuntut, ada baiknya konsumen memahami betul fungsi dan bagaimana airbag ini bekerja ketika terjadi kecelakaan. Faktor apa saja yang menyebabkan atau membuat kantong harus mengembang. Harus disadari, kalau tidak semua jenis tabrakan pada mobil menyebabkan airbag mengembang.

Cara paling mudah untuk mempelajari ini sebenarnya dengan membaca lebih seksama buku manual yang pasti dilengkapi ketika konsumen membeli mobil baru. Sayangnya, konsumen di Indonesia kerap lalai dan mengabaikan buku manual ini.

Toyota Fortuner

Kondisi penyebab airbag mengembang bisa berbeda tergantung kondisi, merek, model, serta jumlah dan letaknya. Contohnya, penjelasan terkait airbag diambil dari buku manual Toyota Fortuner 2014.

Sport utility vehicle (SUV) menengah rakitan Karawang, Jawa Barat ini, dilengkapi dengan fitur dual SRS (Supplemental Restraint System) Airbag. Artinya, ada sepasang airbag, satu di sisi kiri dasbor penumpang depan, dan di dalam setir depan pengemudi.

Dadi Hendriadi, GM Technical Service PT Toyota Astra Motor (TAM) mengatakan, SRS Airbag adalah sistem keselamatan berupa suplemen untuk sabuk pengaman. Jadi, alat keselamatan utama tetap sabuk pengaman. “Airbag meningkatkan efektifitas sabuk pengaman dalam menurunkan tingkat fatalitas akibat tabrakan,” jelas Dadi dikutip dari KompasOtomotif, Rabu (17/6/2015).

Dalam buku manual, dijelaskan ada tujuh komponen penting dalam fitur keselamatan ini, yaitu sensor benturan depan, airbag pengemudi, penumpang depan, lampu peringatan SRS, pretensioner sabuk keselamatan, batas tekanan, serta sensor airbag assembly.

Mekanisme Airbag

Airbag akan mengembang bila sensor depan mendeteksi benturan melebihi ambang batas yang ditentukan. Memang seberapa kuat benturan tidak dijelaskan dalam satuan ukur. Tapi, kekuatan benturan bisa disetarakan dengan laju kendaraan dengan kecepatan 20 kpj-30 kpj, menabrak dinding yang tidak bergerak atau berubah bentuk.

Saat tabrakan belangsung, terjadi reaksi kima dalam inflator mengisi airbag dengan gas tidak beracun sampai mengembung.

Dituliskan juga, ambang batas kecepatan bisa lebih tinggi (dari 20 kpj-30 kpj), jika kendaraan menabrak kendaraan terparkir atau rambu lalu-lintas yang bisa berubah bentuk ketika benturan terjadi. Ada probabilitas pada kecelakaan seperti itu, hanya fitur pretensioner sabuk pengaman yang aktif, sedangkan airbag tidak meletus.

Fungsi pretensioner adalah mengeratkan sabuk keselamatan, menjaga tubuh pengemudi atau penumpang depan tetap menempel pada jok, sekaligus mengurangi kekuatan benturan jika airbag mengembang. Pretensioner aktif ketika sensor mendapati terjadi benturan, saat itu juga lampu peringatan SRS akan menyala.

Menurut Dadi, pretensioner sabuk pengaman juga digerakan oleh inflator sama seperti airbag, jadi hanya sekali pakai dan wajib diganti bila telah aktif. Perlu diketahui juga pretensioner berbeda dengan retraktor pengunci darurat (Emergency Locking Retractor/ELR) yang akan mengunci sabuk pengaman saat badan tiba-tiba menyondong ke depan.

Benturan Bawah

Selain itu, dijelaskan kalau airbag juga bisa mengembang jika terjadi benturan di bagian bawah kendaraan. Beberapa contoh kasus seperti menabrak pinggiran jalan, trotoar, atau permukaan yang keras. Selain itu ketika mobil terjatuh atau lompat ke lobang dalam lalu mendarat dengan keras, airbag juga bisa jadi mengembang.

Dalam buku manual memang tidak dijelaskan dengan detail mengapa airbag tidak mengembang dalam kondisi kecelakaan tertentu. Hanya saja diterangkan SRS airbag tidak dirancang bila kendaraan terlibat kecelakaan dari samping, belakang, terguling, atau tabrakan depan berkecepatan rendah.

Editor : Agung Kurniawan

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa