Jakarta, Otomania – Eric Setioprabowo, peserta Yaris Show Off (YSO) asal Bali, punya alasan tersendiri dalam pemilihan warna hujau dan ungu sebagai eksterior.
"Konsep modifikasi kali ini adalah Yaris Terong Project. Kalau alasannya, dari dulu saya kepingin punya mobil modif warna hijau tapi ga pernah kesampaian, warna ungu juga begitu ga pernah kejadian. Nah sekarang kita masukan keduanya, eh saya pikir warnanya malah mirip terong,” kata Eric, di Jakarta, Minggu (25/1/2015).
Eric memiliki sudut pandang sendiri tentang "terong" untuk sebutan Yaris miliknya. “Terong adalah sayuran yang penuh manfaat, mudah dalam pengolahan, dan kaya multi vitamin serta gizi. Ada banyak cara mengolah Terong, ini sama seperti Yaris yang bisa diaplikasikan macam-macam ketika dimodifikasi,” jelas Eric.
Modifikasi
Tentu “terong” bukan sekadar nama konsep, ubahan di semua sektor jadi pendukung kuat mencari poin di berbagai variable. Di eksterior ada sentuhan airbrush kepala singa dengan efek 7 dimensi, jadi bila dilihat dari berbagai sudut gambar bisa berubah menjadi objek lain.
Kit bodi dibuat kastem, modelnya mengikuti gaya rocket bunny dengan fender sedikit terbuka untuk menonjolkan pelek 18 inci dengan lebar 9,75 inci (depan) dan 11 inci (belakang). Ada sedikit penyesuaian untuk pelek, adaptor bolt on disematkan demi menyesuaikan ukuran PCD 5 X 114,3.
Karakter street racing menonjol dari aplikasi serat karbon pada kap mesin, gril, diffuser, spion, dan antena “hiu”. Bukan cuma penampilan, tapi sektor mesin juga digarap serius. Mesin standar 1.5L milik Yaris dicangkokkan turbo merek Zage, berikut penambahan intercooler.Piping dibuat kastem menggunakan bahan stainles stell dengan konsepfree flow. Piggyback Dastek Q+ ditambahkan agar keluaran tenaga bisa dimaksimalkan sesusai modifikasi.
Eric sudah beberapa kali terlibat Yaris Show Off, menurut dia hal yang belum pernah ada di YSO sebelumnya namun sekarang ada di mobilnya adalah aplikasi monitor untuk penumpang belakang. Lokasinya tidak diletakkan di dalam headrest tapi menggantung menghadap penumpang belakang. Berbasis Android, layar sentuh 9 inci ini belum punya merek. Eric enggan membeberkan asal produk ini, dia mengatakan masih prototipe. Kemampuan terbaiknya, mirror linkmultimedia.
Waktu
Seluruh pengerjaan rampung dalam dua bulan, dimulai pada pertengahan November hingga Januari 2015. Total biaya yang dihabiskan hampir menyentuh harga All-New Yaris G manual yang menjadi basis modifikasi yakni Rp 232,5 juta.
“Waktunya sangat sempit sekali, kita mulai semua dari nol. Modifikasi kaki-kaki dan mesin saja butuh waktu 1,5 bulan. Sementara eksterior dan interior dikerjakan 3 pekan. Semua dikerjakan terpisah. Harapan kita berhasil terpilih menjadi pemenang melalui proses penjurian nanti di Maret,” tutup Eric.
Editor | : | Aris F Harvenda |
KOMENTAR