Otomania.com - Knalpot bawaan pabrik pastinya sudah ada hitungannya sendiri.
Mulai panjang leher (header) hingga ukuran silincer.
Begitu juga dengan knalpot racing baik aftermarket atau besutan pabrik.
Biar maksimal, berikut beberapa hal yang harus diperhatikan menggunakan knalpot racing.
(BACA JUGA: Kunci Jok Motor Macet? Tenang, Begini Cara Mudah Mengatasinya)
"Pertama, tutup lubang Secondary Air System (SAS) agar knalpot enggak nembak-nembak," buka Koko Adyaksa, manager Sportisi Motor Sport di Rawamangun, Jakarta Timur.
Khusus buat motor injeksi peranti Piggyback sangat vital.
"Kami enggak mungkin ngotak-ngatik Electronic Control Unit (ECU) standar supaya dapat asupan bensin dan udara yang pas, bisa jebol nanti," ujar Koko.
"Makanya kita menggunakan Piggyback, mengaturnya dari situ," tambahnya.
(BACA JUGA: Jangan Ngawur, Mika Lampu Rem Wajib Merah, Ganti Jadi Putih Siap-siap Kurungan 2 Bulan dan Denda Rp 500 Ribu)
Terakhir baru pengujian melalui Dyno Test.
Oiya, Dyno Test adalah pengujian performa mesin motor dengan melihat power (tenaga) dan torque (torsi), berdasarkan putaran ban (on wheel).
Pengujian performa mesin motor dilakukan di atas mesin Dynamo Meter.
"Di dalam Dyno Test kami juga melakukan beberapa penyetting Piggyback sehingga knalpot racing bisa berfungsi maksimal," tambahnya.
Editor | : | Iday |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR