Otomania.com – Kemajuan teknologi tak hanya berdampak positif, tapi juga akan membawa efek negaitf.
Salah satunya jika benar ada peralihan kendaraan konvensional ke elektrik vehicle (EV) bisa timbul pemutusan hubungan kerja (PHK) massal.
Pekerja di Negara Jerman yang sangat terancam, sebab jka sudah masuk masa peralihan bukan tak mungkin ada 75.000 pekerja industri mobil yang kena PHK.
Kesimpulan ini hasil studi yang diinisiasi oleh German Trade Unions and Auto Industry.
Industri otomotif Jerman setidaknya memiliki 840.000 pekerjaan, di mana 210.000-nya menopang produksi powertrain (sistem penggerak), menurut Teknik Industri di Institut Fraunhofer, yang melakukan penelitian.
(BACA JUGA: Menhub Prediksi Puncak Arus Mudik Maju, Tol Cipali dan Merak Dapat Perhatian Lebih )
Peluncuran kendaraan bebas emisi menciptakan beberapa pekerjaan baru, di bidang elektronik dan baterai.
Tapi, EV akan menghasilkan lebih sedikit pekerjaan di sektor assembly, berdasarkan pendapat Serikat Perdagangan Jerman IG Metall.
"Pada tahun 2030 setiap pekerjaan di sektor powertrain mobil penumpang, akan terkena dampak langsung atau tidak langsung oleh electromobility," ujar Joerg Hofmann, Kepala IG Metall berdasarkan data Daimler, BMW, Volkswagen Group dan pemasok Bosch, ZF, Schaeffler.
“Pemerintah dan pelaku industri, saat ini perlu mengembangkan strategi untuk mengelola transformasi ini," kata Hofmann dari Autonews.com, Kamis (7/6/2018).
Perusahaan perlu memulai skema pelatihan ulang, agar pekerja bisa memenuhi syarat buat teknologi baru.
(BACA JUGA: Biadab! Sopir Taksi Online Ikat Kaki dan Tangan Mantan Penumpangnya, Perkosa Lalu Rampok Uang dan Ponsel)
Editor | : | Iday |
Sumber | : | Kompas Otomotif |
KOMENTAR