Otomania.com - Hermann Tilke, perancang sirkuit Jakabaring memberikan komentarnya soal progress pembangunan. Intinya, arsitek yang sudah merancang banyak sirkuit MotoGP dan Formula 1 itu menyebut 2019 arena lomba akan siap.
Tilke bukan arsitek sembarangan. Dia dibayar untuk mewujudkan banyak sirkuit berkelas seperti Sepang (Malaysia), Bahrain, Shanghai (China), Istanbul Park (Turki), Valencia (Spanyol), sirkuit jalan raya Marina Bay (Singapura), Yas Marina (Abu Dhabi), Korea, hingga sirkuit Buddh di India.
Indonesia sendiri berharap bisa menjadi negara penyelenggara ajang balap MotoGP, meski pada akhirnya dilangkahi Thailand yang mendapat persetujuan Dorna sebagai tuan rumah tahun ini.
(BACA JUGA: Belum Banyak Yang Tahu, Sejarah Pemberian Nama)
2019 untuk Jakabarin, menurut Tilke sangat memungkinkan. "Karena Asian Games, Palembang akan membangun kereta kecepatan tinggi dari bandara ke pusat kota," ujar Tilke.
Maka dari itu infrastruktur untuk sirkuit Jakabaring tidak menjadi masalah lagi. "Tahun 2019 realistis/ Entah itu akan digunakan untuk 2019 atau 2020, saya tidak bisa mengatakannya sekarang," ucap Tilke.
(BACA JUGA: Bisa Lebih Seru dari F1, Ajang Balap Tanpa Pebalap)
Dirnya menegaskan bahwa dari sisi pembangunan, 2019 dipastikan selesai. Seluruh arena balap dibangun dalam satu gerakan, pada tahun itu, seluruh infrastruktur sudah tersedia semuanya di Jakabaring.
Namun, Tilke juga menyebutkan satu kendala pembangunan sirkuit ini, yaitu trek yang dibangun di dekat kolam lomba dayung Asian Games 2018. Karena berdekatan dengan kolam tersebut, maka medan pembuatan trek sangat berawa.
(BACA JUGA: Kabar Jeleknya Performa Yamaha Gara-Gara Tanpa Lorenzo, Dibantah Rossi)
"(Lokasi) ini juga harus ditumpuk sehingga tidak berada di bawah air ketika air pasang, ini mempersulit tugas kita. Kami sedang berada di perencanaan eksekusi, beberapa dari arsitek kami telah terbang ke Palembang setelah F1 di Singapura untuk diskusi teknis," ucap Tilke.
| Editor | : | Donny Apriliananda |
| Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR