Meski demikian kata Darwin, jangan kemudian berburuk sangka sebab odometer memang penting, "motor capek" yang kilometer banyak harganya bakal lebih murah ketimbang yang masih sedikit.
"Beli motor bekas sebaiknya lebih perhatikan mesin, karena bodi masih bisa dibeli. Spare part masih ada, apalagi kalau motor baru. Tapi kalau mesin susah nantinya," ujarnya.
Yosia Hermanto, pedagang motor bekas dari showroom Talenta Motor menyarankan.
Saat membeli motor bekas jangan hanya didengarkan suara mesinnya saja, tapi langsung dicoba.
“Wajib tes jalan. Kalau kita ajak jalan dan ada bunyi yang di luar toleransi, dari mesin kasar suaranya pasti ketahuan. Tapi itu juga main feeling juga, seperti waktu digas terasa tidak," jelasnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Odometer Jangan Dijadikan Patokan Saat Beli Motor Bekas",