"Yang palsu tidak ada tanda airnya, namun ini sulit dibedakan (tanpa menggunakan mesin khusus)," ujarnya.
"Jadi fokusnya pada tutup botol dan sekat, kalau tidak rapi ada kemungkinan itu palsu," terangnya.
Lanjutnya, khusus oli merek Yamalube, terdapat perbedaan utama yaitu pada tutup botolnya.
Oli Yamahalube asli menggunakan tutup botol berwarna hitam.
Sementara oli Yamalube palsu tutupnya warna emas.
Baca Juga: Waspada, Merek Oli Kendaraan Ini Jadi Sasaran Pemalsuan, Polisi Ungkap Modusnya
"Pencetakan nomor seri pada kemasan juga terdapat perbedaan," imbuhnya.
"Pada produk palsu penomorannya dicetak besar dan tebal sehingga nampak tidak rapi." ucap Rosyid.
"Untuk yang asli stikernya lebih solid (tidak tipis), cetakan nomor lebih rapi dan tidak terlalu besar," paparnya.
Kemudian perbedaan oli palsu dan asli juga bisa dibedakan dari isinya.
Untuk mengetahuinya, oli harus dituang dahulu agar ditemukan perbedaannya.
"Yang palsu bahan pembuat oli menggunakan parafin cair dicampur menggunakan bahan pewarna yang berbeda sehingga menyerupai oli merk AHM dan Yamalube." beber Rosyid.
"Warna yang dihasilkan keduanya berbeda, oli Yamalube berwarna agak kehijauan dan oli AHM berwarna kekuningan," terangnya.
Rosyid mengimbau masyarakat untuk hati-hati dalam membeli oli agar terhindar dari oli palsu yang beredar.
Masyarakat juga dihimbau pula agar masyarakat membeli oli di agen resminya.
"Kalaupun membeli oli di bengkel lain agar mencermati fisik dari kemasan oli yang dijual tersebut Jangan asal beli," imbaunya.
"Cermati dulu fisik kemasan dan cairan oli di dalamnya, karena ada kemungkinan itu oli palsu yang diedarkan pelaku," tandas Rosuid.
Kesimpulan
Perbedaan Utama:
-
Kemasan:
- Oli asli memiliki kemasan yang lebih rapi, terutama pada tutup botol dan sekat.
- Hologram pada oli asli memiliki tanda air yang bisa dideteksi dengan mesin khusus. Nomor seri pada label asli lebih rapi dan tidak terlalu besar.
-
Isi:
- Oli asli umumnya memiliki warna yang lebih terang dan jernih saat diterawang.
- Oli palsu seringkali memiliki warna yang lebih pekat dan keruh, serta warna yang tidak sesuai dengan warna asli merek oli tersebut.
- Oli palsu seringkali dibuat dari bahan parafin cair yang dicampur dengan pewarna, sehingga kualitasnya jauh di bawah oli asli.