Masalah terkait homologasi tersebut pun dikonfirmasi oleh Priandhi Satria, selaku Direktur Utama dan CEO Mandalika Grand Prix Association (MGPA).
Andhi Satria mengatakan, kurun waktu yang terlalu dekat dari jadwal balapan membuat pengerjaan mustahil selesai tepat waktu.
"Meskipun sudah masuk jadwal dari tahun lalu, kami baru menerima surat resmi dari penyelenggara GT World Challenge Asia pada Juni lalu," ujarnya ketika ditemui di Danau Toba Rally 2022, Sumut, Jumat (5/8/2022) sore.
"Kami baru bisa mulai pengerjaan ketika surat tersebut kami terima, sementara saat surat tersebut tiba waktunya sudah terlalu mepet dari balapan pada Oktober," imbuhnya.
Ubahan yang harus dilakukan agar sirkuit Mandalika mendapatkan homologasi FIA pun bukanlah pekerjaan kecil.
Dua hal utama yang disebutkan oleh Andhi adalah, terkait degan jalur masuk dan keluar pit lane yang harus diubah.
"Untuk homologasi FIM lokasinya tidak ada masalah, tapi bagi FIA letaknya tidak cocok karena tepat racing line," ungkap Andhi.
"Terlebih kami harus mendiskusikan ubahan-ubahan yang diminta FIA pada FIM juga, alur itu yang juga membuat pengerjaannya jauh lebih lambat," tukas Andhi.
Pasalnya, ubahan yang diminta FIA bisa saja membuat status homologasi Grade A milik sirkuit Mandalika yang diberikan FIM.
Mengingat WorldSBK Indonesia 2022 akan digelar pada November nanti, MGPA pun memilih untuk tidak mengubah sirkuit.
"Tapi kalau tahun depan GT World Challenge Asia tetap ingin digelar di Mandalika, kami bisa lebih siap," ucap Andhi.
"Karena intinya kami menyambut baik segala event balap yang ingin digelar di sirkuit Mandalika," pungkasnya.