"Saat itu menemukan (empat) anak-anak itu enggak pakai helm, lokasinya di jalan dekat tugu perbatasan (Sleman-Klaten)," tambahnya. Mendapati hal tersebut, anggota langsung mendekat.
Dikatakan Budi, jika saat didekati anggota respon yang diberikan anak-anak itu langsung menangis.
"Setelah dicari tahu penyebab anak-anak itu nangis, ternyata, anak itu takut ketahuan orang tuanya terutama bapak si anak yang punya motor, takut dimarahin katanya," ungkap Budi kepada TribunSolo.com.
Budi mengungkapkan, ada satu anak yang mengatakan jika lebih memilih tidur di jalan dari pada harus pulang ke rumah karena sangat ketakutan dengan reaksi ayahnya jika mengetahui dirinya harus berurusan dengan polisi.
Ditambahkan Budi jika anak-anak tersebut berasal dari Kecamatan Manisrenggo, Klaten. Diketahui, jika mereka berkeliling dengan menggunakan sepeda motor tanpa seizin orang tuanya.
Mereka memanfaatkan kesempatan mengambil kunci dan kendaraan tersebut saat kedua orang tuanya sedang bekerja.Dia menegaskan, jika anak-anak tersebut masih kecil, yakni berusia sekolah dasar (SD).
Seusai menghubungi orang tua dari anak-anak tersebut, pihaknya meminta agar orang tua anak-anak itu membuat pernyataan, bahwa mereka akan melakukan pengawasan lebih ketat dan memastikan anak- anak mereka tidak akan mengulangi kesalahan yang sama.
Setelahnya, langsung melepaskan keempat anak tersebut beserta kendaraannya tanpa melakukan penilangan.
Budi menghimbau kepada seluruh orang tua yang masih memiliki anak di bawah umur, agar mengantarkan anak-anaknya jika hendak bepergian keluar rumah.
"Takutnya kalau anak-anak seumur itu yang belum cakap dan belum fasih dalam menggunakan sepeda motor, kalau nanti terjadi kecelakaan nanti semuanya repot," kata dia.
"Tidak hanya merugikan anak-anak tapi juga merugikan orang lain," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Fakta Video Bocah SD di Klaten Menangis saat Dihentikan Polisi: Bawa Motor Tanpa Helm, Tak Izin Ortu,