Alasan Motor Harus di Jalur Lambat Bukan Kecepatannya, Bahaya Ini Mengintai Pemotor yang Nekat Melanggar

Dida Argadea,Parwata - Senin, 20 Juni 2022 | 10:00 WIB

Ilustrasi jalur lambat di kiri dan jalur cepat di kanan (Dida Argadea,Parwata - )

Lebih lanjut, ia pun membeberkan faktor risiko jika motor nekat melaju di jalur cepat.

Pertama, dari segi ukuran atau dimensi, di mana motor akan menjadi kendaraan yang dimensinya paling kecil di jalur cepat.

Hal itu berpotensi membuatnya tak teridentifikasi oleh kendaraan lain dengan dimensi yang lebih besar, seperti bus dan truk yang memiliki blindspot yang lebih luas.

Selanjutnya dari segi kecepatan, memang motor bisa dipacu kencang, bahkan bisa dengan mudah meraih 80 Km/jam.

Tapi motor mudah terdampak gangguan, misalnya embusan angin, batu kerikil, atau lubang jalan yang mengharuskannya melaju zig-zag, maka motor akan mudah hilang keseimbangan.

Ujung-ujungnya, jelas membahayakan baik buat pengendara motor maupun kendaraan lain.

Kemudian dari segi risiko jika sampai terjadi kecelakaan, maka pengendara motor adalah yang dampaknya paling parah.

Benturan langsung sudah pasti tak bisa dihindari oleh tubuh pengendara motor.

Hasilnya, cedera pun bisa lebih parah dibanding cedera yang mungkin dialami pengemudi mobil.