"Mobil jelas memiliki lebih sedikit daya cengkeram sehingga kecepatan menikung akan terasa lambat dibandingkan balapan di event lain," terang pembalap Nissan E Dams, Sebastien Buemi.
"Tapi tentu saja kondisi ini akan menjadi tantangan buat para pembalap, karena sedikit kesalahan saja kami bisa menabrak tembok," tambahnya.
Selain itu, jumlah ban yang bisa digunakan juga sangat sedikit, yakni hanya tiga set untuk balapan yang digelar satu kali dalam satu race weekend seperti Jakarta dan Monako.
Serta hanya empat set ban untuk balapan yang digelar dua kali atau double-header.
Jauh berbeda dari F1 yang bisa membawa 13 set ban kering serta 3 ban basah atau total 16 set tiap race weekend.
Tentu ada alasannya kenapa Formula E menggunakan satu tipe kompon ban saja serta hanya membawa sedikit ban saat race weekend.
Yakni demi mereduksi polusi udara jika mereka harus memproduksi ban dalam dua tipe kompon berbeda yakni ban dry dan wet.
Serta dengan memproduksi ban lebih sedikit, Michelin mengklaim mereka akan mampu menghemat 720 ban atau sekitar 180 set ban dan menekan pencemaran udara sekitar 50 ton karbon dioksida.
Selain itu ban yang sudah dipakai di tiap race weekend akan didaur ulang untuk beberapa hal lain, salah satunya adalah untuk dibuat menjadi karpet karet yang aman untuk taman bermain anak-anak.