BPKB Bakal Jadi Digital dan Pelat Nomor Dipasangi Chip, Pelaku Pemalsuan Identittas Kendaraan Ketar-ketir Dibuatnya

Hendra,Naufal Nur Aziz Effendi - Minggu, 22 Mei 2022 | 18:00 WIB

Ilustrasi Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB). (Hendra,Naufal Nur Aziz Effendi - )

Otomania.com - BPKB bakal jadi digital dan pelat nomor dipasangi chip, pelaku pemalsuan identittas kendaraan ketar-ketir dibuatnya.

Korlantas Polri kini tengah mempersiapkan penerapan BPKB dan pelat nomor digital usai merencanakan perilisan pelat nomor dasar putih dan huruf angka hitam.

Dirregident Korlantas Polri, Brigjen Yusri Yunus mengatakan, penerapan e-BPKB dan pelat nomor chip ini, pelaku pemalsuan identitas kendaraan akan mudah terungkap.

"Semua hal terkait teknologi digital untuk BPKB dan pelat nomor yang ditanam chip sedang dalam proses," ungkap Brigjen Yusri yang dihubungi sedang berada di Batam, Kep. Riau.

Mantan Kabidhumas Polda Metro Jaya ini menjelaskan saat ini kerap ditemukan penggunaan pelat nomor tidak sesuai dengan kendaraannya.

"Dengan adanya pelat nomor chip ini, saat memasuki suatu wilayah misalnya pintu tol atau lewat jalur berbayar, akan terdeteksi bahwa nomor yang digunakan palsu," jelasnya.

Menurutnya, petugas akan langsung melakukan penindakan terhadap pelanggaran tersebut.

Masih ingat beberapa waktu lalu, bukan cuma sekali, tetapi dua kali, kendaraan pribadi crew GridOto.com yang dipalsukan.

Saat itu pelaku pemalsuan terkena tilang elektronik.

Baca Juga: Halaman Stiker Kuning di BPKB Banyak Disepelekan, Ternyata Fungsinya Penting Banget Kata Polisi

Akibatnya, surat tilang dialamatkan ke lokasi pemilik kendaraan berdasarkan pelat nomor.

"Dengan teknologi ini, akan terlihat data-data jenis kendaraan, warna," ungkapnya.

Sementara untuk e-BPKB menurut Brigjen Yusri akan bermanfaat salah satunya dalam proses penyimpanan data di samsat.

"Selama ini semua data kendaraan kami miliki dalam bentuk fisik. Butuh penyimpanan dengan e-BPKB tidak ada lagi," jelasnya.

Selain itu, proses mutasi juga akan mudah bagi polda penerima kendaraan.

"Datanya sudah terkoneksi," jelasnya.

Soal waktu, Brigjen Yusri Yunus belum tegas mengatakan.

"Dukung kami untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat. Di negara lain, penerapan model seperti ini sudah berjalan. Sekarang waktunya kita," tegasnya.