Kronologi Bus Maut di Tanjakan Pari, Rumah Warga Ambyar Puluhan Orang Jadi Korban, Begini Pengakuan Penumpang

Naufal Nur Aziz Effendi - Minggu, 22 Mei 2022 | 09:15 WIB

kondisi bus yang ditumpangi rombongan peziarah usai mengalami kecelakaan di turunan Tanjakan Pari, Panjalu, Ciamis, Sabtu (21/5/2022). (Naufal Nur Aziz Effendi - )

Otomania.com - Kronologi bus maut di Tanjakan Pari, rumah warga ambyar puluhan orang jadi korban, begini pengakuan penumpang.

Bus pariwisata yang mengangkut rombongan peziarah dari Balaraja, Tangerang, Banten mengalami kecelakaan lalu lintas di turunan Tanjakan Pari, Ciamis, Jawa Barat.

Kendaraan tersebut menghantam rumah milik Mashuri di Dusun Paripurna, Desa Payungsari, Kecamatan Panumbangan, Ciamis, Sabtu (21/5/2022) sekitar pukul 18.00 WIB.

Tiga orang meninggal dunia dan puluhan mengalami luka-luka.

Setelah mengantar rombongan berziarah ke Panjalu, bus nahas tersebut dalam perjalanan menuju lokasi ziarah Pamijahan Tasikmalaya.

Namun sejak melintas turunan Tanjakan Pari, Dusun Sriwinangun, Desa/Kecamatan Panjalu, bus sarat penumpang diduga mengalami rem blong sehingga tidak terkendali.

Bus menabrak sejumlah pengendara motor dan akhirnya menghantam rumah warga di Dusun Paripurna Desa Payungsari.

“Ada tiga orang yang meninggal. Dua merupakan pengendara dan penumpang sepeda motor, seorang lagi penumpang bus,” ujar H Ohan Hidayat, warga Desa Payungsari Panumbangan, dikutip dari TribunJabar.id, Sabtu (21/5/2022).

Dua korban yang meningal yakni Enok warga Pari, penumpang motor dan Omah, warga Pagerageung Tasikmalaya.

Baca Juga: Jadi Biang Kecelakaan, Sopir Bus Maut di Tol Sumo Positif Narkoba, Hukumannya Enggak Main-main

Berikut seorang ibu-ibu yang belum diketahui namanya penumpang bus.

Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Ibrahim Tompo mengonfirmasi ada tiga orang tewas dalam kecelakaan maut di di Tanjakan Pari pada Sabtu sore.

"Informasi sementara korban ada 27 orang, korban meninggal tiga orang, dirujuk ke RS tiga orang dan 21 sementara dirawat di dua puskesmas," ujar Ibrahim Tompo, saat dihubungi TribunJabar.id.

Usai kecelakaan, pihaknya lansung melakukan pendalaman terkait penyebab insiden tersebut.

"Masih didalami," katanya.

Pengakuan Penumpang

Dari puluhan jemaah wisata religi yang mengalami luka-luka, tiga orang di antaranya dirawat di ruang IGD RSUD Ciamis.

Masing-masing M Suhada (64) dan istrinya, Solihat (47) serta anak mereka, Husna, balita usia 4 tahun.

Ny Solihat dan anaknya tersebut hanya mengalami luka ringan.

Mereka berasal dari Kampung Grobogan Desa/Kecamatan Sukamulya, Balaraja, Tangerang, Banten.

Sementara M Suhada mengalami luka-luka di kepala sehingga harus menerima banyak jahitan.

Ketiganya dirujuk dari Puskemas Payungsari Panumbangan ke RSUD Ciamis.

TribunJabar.id/istimewa
Suasana Puskesmas Payungsari Panumbangan setelah kecelakaan maut di Panjalu.

“Tadi berangkat dari puskesmas (Payungsari) sekitar pukul 19.00, tapi nyampenya di sini barusan jam 21.00 lebih. Macet, banyak kendaran yang antre menunggu evakuasi bus yang mengalami kecelakaan tadi,” ujar Aco, pengemudi mobil ambulans yang membawa ketiga korban dari Puskesmas Payungsari ke RSUD Ciamis, Sabtu malam kepada Tribun.

Sementara itu menurut penuturan Ny Solihat kepada Tribun, rombongan wisata religi dari Balaraja tersebut berangkat Tangerang Jumat (20/5/2022) sekitar pukul 23.00 menjelang tengah malam.

Mereka menggunakan dua bus dan tiap bus terisi penuh.

Baca Juga: Terios Anggota Polwan Jadi Korban, Enam Kendaraan Babak Belur Dihantam Bus Hilang Kendali, Begini Kronologinya

Rencana perjalanan dua hari, dari Tangerang langsung ke Cirebon, berikut ke Situ Lengkong Panjalu, terus ke Pamijahan, Tasikmalaya.

“Terakhir rencananya ke Kian Santang. Berangkatnya tengah malam tadi. Tujuan pertama Cirebon, setelah itu langsung ke Situ Lengkong Panjalu. Tadi baru saja berangkat dari Panjalu mau ke Pamijahan,” tutur Solihat kepada Tribun di ruang IGD RSUD Ciamis.

Baru beberapa saat berangkat dari Panjalu saat menuruni jalan Tanjakan Pari, menurut Ny Solihat jalan bus seperti kurang terkendali dan cukup kencang.

“Penumpang jadi panik begitu sopir ngasih tahu rem busnya blong. Saya sama suami dan anak, kan, duduknya di jok paling depan. Ya, jelas panik. Banyak yang baca-bacaan, takbir. Jalannya, kan, menurun, kejadiannnya mau Magrib ,” katanya.

Di dalam bus menurut Ny Solihat penumpang penuh.

“Penumpang kan penuh, ada 60 orang kali termasuk anak-anak,” ujar Ny Solihat.

Laju bus yang tidak terkendali tersebut katanya baru terhenti setelah menabrak rumah warga.

“Sepertinya tidak ada penumpang yang terlempar ke luar. Saya sama suami dan anak masih berada di dalam mobil. Kemudian ditolong oleh warga,” katanya.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul UPDATE Kecelakaan Maut di Ciamis, Ini Keterangan Sementara Polisi, Korban Ada 27 Orang dan Korban Meninggal Kecelakaan Maut Bus di Tanjakan Pari Ciamis Jadi 4 Orang, 43 Orang Luka-luka