Sudah Ada Sejak Tahun 1800-an, Ternyata Baterai Mobil Listrik Awalnya Enggak Bisa Diisi Ulang, Begini Sejarahnya

Dida Argadea,Parwata - Selasa, 17 Mei 2022 | 08:00 WIB

Ilustrasi baterai lead-acid dengan teknologi zaman dulu (Dida Argadea,Parwata - )

Otomania.com – Sudah ada sejak tahun 1800-an, ternyata baterai mobil listrik awalnya enggak bisa diisi ulang, begini sejarahnya.

Sebetulnnya, mobil listrik sudah lahir sejak lama, pertama kali dirancang oleh Robert Anderson dan Thomas Davenport pada era 1800-an.

Namun, tentu saja teknologi perkembangan baterai mobil listrik saat itu belum secanggih sekarang.

Kedua penemu mobil listrik ini pun baru bisa menggunakan baterai yang tidak dapat diisi ulang.

Kemudian baru pada tahun 1865, Gaston Plante dari Prancis menemukan rechargeable lead-acid battery, yang dapat diisi ulang.

Lalu selang beberapa tahun kemudian, Camille Faure, masih dari Prancis, menyempurnakan desain baterai yang dapat diisi ulang.

Hal ini turut membuat mobil listrik, menjadi semakin aman dan praktis bahkan sempat populer saat itu.

Selain lead-acid battery, baterai nikel logam hibrida (NiMH) juga kerap dipakai pada mobil listrik zaman dulu.

Bahkan, General Motor juga menggunakan baterai jenis ini pada EV1 yang diproduksi pada tahun 1973.

Baca Juga: Indonesia Siap Produksi Baterai Kendaraan Listrik, Pabriknya Nampak di Halmahera