Otomania.com - Motor ikut diangkut, LCGC dipaksa bawa muatan mudik sampai bagasi enggak ketutup, bahaya ini mengintai pengemudi.
Beredar di media sosial sebuah video memperlihatkan satu unit mobil yang dipaksa membawa barang bawaan mudik berlebihan.
Berdasarkan video yang diunggah akun Instagram @dagelan, barang bawaan mudik segaban tersebut dimasukkan ke satu unit LCGC diduga Toyota Agya atau Daihatsu Ayla.
Saat dicermati, beragam barang bawaan yang umum dibawa pulang kampung seperti koper, kardus, sampai karung ikut dimasukan ke bagasi secara berantakan.
Tapi ada hal yang bikin heran, terlihat ada satu unit motor matik juga ikut diangkut mobil mungil tersebut.
Karenanya, bagasi mobil jadi enggak bisa ditutup, untuk mengakalinya si pemudik menutup barang bawaannya dengan terpal warna biru.
Kalau dilihat dari sisi safety, apakah aman membawa barang bawaan mudik yang berlebihan seperti video di atas?
Menurut Andry Berlianto selaku Praktisi Defensive Riding dan Defensive Driving Indonesia, membawa barang bawaan terlalu banyak dapat membahayakan perjalanan.
"Bahaya saat melebihi kapasitas akan mengganggu kinerja kendaraan seperti tidak seimbang ke kanan-kiri dan bisa boros bahan bakar," ujar Andry kepada GridOto.com beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Enak Banget Mudik Naik Mobil Ini, Udah Bebas Ganjil Genap Lewat Tol, Enggak Perlu Mikir Isi Bensin
Masih menurut Andry Berlianto, selain itu membawa barang bawaan terlalu banyak juga mengganggu pandangan pengmudi.
"Lalu mengganggu pandangan saat barang ditaruh terlalu lebar atau tinggi, karena menutupi kaca belakang di mana pengemudi harus bisa melihat spion tanpa ada halangan," sambungnya.
Andry memberikan beberapa tips dalam membawa barang agar tetap aman dan nyaman selama perjalanan .
"Sesuai kapasitas yang mampu dibawa kendaraan sudah termasuk berat manusia. Petunjuk ada di daya angkut maksimal yang mampu ditanggung kendaraan," ungkap Andry.
Daya angkut maksimal mobil bisa dibaca dari buku manual, serta perkirakan bobot barang bawaan agar safety kendaraan tetap terjaga saat pengereman dan manuver.
Andry melanjutkan, usahakan barang bawaan tidak menutupi pandangan pengemudi ke belakang saat melihat spion tengah di mobil.
Pastikan juga tidak mengganggu kenyamaan penumpang bila barang bawaan ditaruh di dalam kabin.
"Bila ditaruh dekat penumpang bisa jadi penumpang akan ada dalam kondisi tidak ideal untuk duduk," jelasnya.
Terakhir, Andry menyarankan bisa menggunakan roof box untuk mengakomodasi barang bawaan ekstra.
"Saat ditaruh di roof box pastikan barang ditaruh pada box dengan berat sesuai ketentuan daya angkut, box tersebut diinstal sesuai petunjuk ideal karena masing-masing kendaraan punya instalasi yang berbeda," pungkas Andry Berlianto.