Baca Juga: Cegah Mobil Mogok di Jalan, Wajib Tahu Cara Cek Sistem Pendingin Mesin, Awam Pun Pasti Bisa
Efeknya, cap radiator tidak bisa mengatur tekanan cairan pendingin di dalam radiator, saat penggantian pastikan tutup radiator sesuai dengan bawaan pabrik.
Sebab, jika tidak sesuai valve di cap radiator tidak akan terbuka ketika tekanan radiator tinggi yang diakibatkan suhu mesin yang panas.
Hal ini bisa menyebabkan engine overheat karena sirkulasi coolant tidak bekerja maksimal.
3. Telat ganti oli mesin
Oli mesin yang sudah lama tidak diganti, biasanya akan menguap karena panas mesin kendaraan.
Jika tidak rajin kita pantau lewat dipstick oli, bukan tidak mungkin mesin jadi kekurangan pelumasan, yang dapat mengakibatkan gesekan kasar antar komponen mesin.
Nah, gesekan kasar tersebut dapat menyumbangkan panas di ruang bakar mesin.
Lebih parah lagi kalau oli mesin sampai habis (kosong), bisa-bisa mesin tidak dapat menyala karena komponen pada mesin kendaran akan menempel satu dengan yang lainnya.
Sering telat ganti oli juga bisa menyebabkan munculnya oil sludge, yang dapat menyumbat saluran pelumasan.
Baca Juga: Cara Benar Menggunakan Engine Brake di Mobil Matic, Pahami Biar Enggak Overheat
Jika penyeluran oli terhambat, sudah pasti akan membuat gesekan komponen jadi kasar, dan bisa menimbulkan overheat.
4. Motor fan (kipas) mati atau lemah
Untuk mendinginkan radiator, membutuhkan sirkulasi udara yang dihasilkan oleh motor fan.
Jika motor fan mati, maka tidak ada aliran udara yang mendinginkan coolant pada radiator. Sehingga suhu mesin akan tetap panas karena coolant tidak dapat mendinginkan suhu mesin.
Akibatnya, suhu di ruang bakar mesin tetap panas dan dapat mengakibatkan overheat pada mesin.
Kalau motor kipas atau motor fan ini kondisinya lemah atau tidak optimal, maka fungsi pendinginan radiator oleh kipas juga tidak akan bekerja dengan baik.
Ada beberapa gejala kalau kipas radiator atau motor kipasnya lemah, yang paling jelas adalah menyalanya indikator suhu mesin yang menunjukan kondisi mesin overheat.
Baik pada saat kondisi jalan macet atau berjalan pelan. Namun suhu mesin kembali normal (turun) ketika mobil melaju pada kecepatan di atas 50 km/jam.