Dihapusnya Tes PCR dari Syarat Perjalanan Justru Diprotes Penumpang Bus di Semarang, Alasannya Enggak Main-main

Naufal Nur Aziz Effendi - Minggu, 13 Maret 2022 | 16:00 WIB

Dihapusnya tes PCR dari syarat perjalanan justru diprotes penumpang bus di Semarang, alasannya enggak main-main (foto ilustrasi) (Naufal Nur Aziz Effendi - )

Apabila kebijakan penunjukan hasil PCR diadakan kembali dalam menaiki transportasi umum, ia akan lebih merasa aman.

"Saya sendiri adalah korban (Covid) keluarga saya banyak yang meninggal karena Covid, jadi jangan diremehkan covid," katanya.

Dengan melakukan PCR dan antigen tersebut, maka bisa melakukan deteksi dini.

Sehingga penumpang yang terpapar tidak bisa menaiki angkutan umum.

"Swab PCR itu berperan penting, kalau untuk saling menjaga. Kalau ga ada PCR bebas, orang yang terkena virus pun bebas," katanya.

Dari yang ia lihat, penumpang bus sebagian besar acuh terhadap protokol kesehatan.

"Saya percaya Covid itu ada, kalau saya lihat orang-orang itu kaya normal merasa ga ada Covid gitu," katanya.

Sementara itu, Plh, Kepala Terminal Bawen, Suwarsono saat ditemui dikantornya mengatakan bahwa Terminal Bawen tetap menjalankan Protokol Kesehatan.

"Kita ada barcode Pedulilindungi itukan mencakup keseluruhan, di terminal pun juga wajib prokes yang berlaku pakai masker diutamakan," katanya.

Untuk saat ini, ia mengikuti aturan yang berlaku di pemerintah.

"Masyarakat juga menyadari, pada akhirnya juga menyesuaikan yang penting jangan sampai menyalahi aturan berlaku, yang penting pakai masker," katanya.

"Kuncinya pola bersih harus dijaga dan istilahnya lebih hati-hati dan waspada," tutupnya.

Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Penumpang Bus di Semarang Protes Dihapusnya Syarat PCR Untuk Naik Angkutan Umum