Lantas bagaimana respons konsumen pemakai Pertamax jika harga meningkat?
Tomi Hadi, pemakai yang juga pembalap mobil Gazpoll Racing Team mengungkapkan tidak masalah jika harga disesuaikan.
Begitu pula Rahmat Mustafa, Presiden Direktur Komunitas Mercedes-Benz W204.
"Penyesuaian harga harus diikuti adanya kualitas produk yang lebih baik, menurut saya tidak masalah," kata Rahmat Mustafa.
Menurutnya, ia masih tetap loyal meski harga Pertamax naik.
"Kalau harga naik dan dianggap mahal itu relatif, tapi dengan kualitas yang cukup bagus dibanding produk lain, Pertamax ini bisa merawat mesin mobil lebih bagus misalnya dalaman mesin jadi lebih awet, rasanya masih cukup wajar," sebutnya.
Secara spek, Pertamax menjawab kebutuhan konsumen akan BBM berkualitas khususnya untuk mesin-mesin mobil tahun 2000 ke atas.
Bahan bakar beroktan 92 ini dinilai mampu menghasilkan pembakaran yang sempurna dengan mengadopsi formula Pertatec (Pertamina Technology).
Baca Juga: Bahan Bakar Baru dari Sawit Mulai Diuji Coba Pemerintah, Nilai RON-nya Ngalahin Pertamax Turbo
Pertatec disebut-sebut punya keunggulan membersihkan endapan kotoran mesin lebih baik dari produk sebelumnya.
Lalu membersihkan endapan kotoran injektor, mengoptimalkan pembakaran dan konsumsi BBM dengan zat aditif yang membuatnya mampu bekerja dalam kondisi keras.
“Oktannya tinggi, performa tarikan kendaraan juga lebih baik,” kata Tomi.
Dengan efisiensi tinggi, emisi gas buang lebih rendah.
“Dengan kualitas BBM yang baik, pembakaran mesin lebih sempurna. Semuanya berpengaruh terhadap keawetan mesin dan biaya perawatan kendaraan," ucap Rahmat seraya bilang BBM ini gampang didapat di mana saja.