Para Tetangga Angkat Kaki, Sumanto Kini Tinggal Sendirian di Tengah Proyek Tol Yogyakarta-Solo, Ini Alasannya Ogah Pindah

Naufal Nur Aziz Effendi - Kamis, 27 Januari 2022 | 10:00 WIB

kendaraan proyek Tol Yogyakarta-Solo melintas di sekitar bangunan rumah Sumanto di Dukuh Ngentak, Desa Kranggan, Kecamatan Polanharjo, Klaten, Selasa (25/1/2022) (Naufal Nur Aziz Effendi - )

Menurut dia, meski nantinya rumahnya bakal berada persis di bawah jalan tol, ia akan tetap tinggal di rumah itu.

Sebab, rumah tersebut juga dijadikan oleh Sumanto dan istrinya sebagai tempat usaha berjualan soto ayam.

"Saya enggak ada rencana pindah, di sini juga tempat usaha saya jualan soto dan saya di sini juga tinggal sama istri, anak, dan menantu," ucap Sumanto.

Para tetangganya di RT 14 sudah mulai pindah setelah menerima pembayaran UGR tol pada bulan Juni 2021 lalu.

Puluhan tetangganya itu ada yang pindah ke desa tetangga seperti desa Sribit dan Segaran, bahkan ada juga yang pindah ke kecamatan tetangga.

Lanjut Sumanto, dampak proyek tol, membawa berkah bagi para tetangganya, hal itu karena sebagian besar tetangganya mendadak jadi miliarder.

Tetangganya menerima UGR mulai dari ratusan juta hingga miliaran rupiah.

"Iya, ada yang dapat sampai 4 miliar dari UGR. Kalau saya juga terima UGR tapi enggak sebanyak itu, sekitar 625 juta," jelasnya.

Uang senilai Rp 625 juta, merupakan kompensasi dari satu bidang sawahnya yang juga ikut kena terjang tol.

Baca Juga: Heboh Desa Tirtoadi Warganya Mendadak Jadi Miliarder, Diincar Sales Mobil Tapi Dicuekin, Kenapa?