Hingga akhirnya pada pukul 05.00 WITA, mereka berhasil keluar dari jalan tol dan mengambil jalur Samarinda Seberang ke Kota Samarinda.
Karena sudah bertahun-tahun tidak pernah lagi menginjakan kaki di Kota Bontang, keluarga tersebut akhirnya memilih menggunakan aplikasi google maps saat memasuki area Jalan PM Noor, Samarinda Utara.
Awalnya perjalan berjalan mulus hingga mereka sampai di Bandara APT Pranoto pada pukul 06.00 WITA.
Setelahnya, keluarga tersebut diarahkan untuk berbelok ke wilayah Desa Budaya Sungai Bawang.
Kondisi 6 kilometer jauhnya, jalan yang teraspal dengan mulus membuat mereka yakin bila jalur tersebut merupakan jalan Provinsi.
"Lewat 6 kilometer itu, mereka mulai ketemu jalan berlumpur. Karena enggak masuk akal, jarak 8 kilometer mereka putar kembali," cerita Dwi Adi Wibowo.
Berhasil kembali ke jalan beraspal, google maps kembali mengarahkan keluarga tersebut berbelok ke kiri yang juga merupakan jalan berlumpur.
"Masuk 600 meter ketemu tanjakan. Nah, di sini baru mereka sadar sudah kesasar," jelas Dwi Adi Wibowo.
Jalan licin dan menanjak membuat mobil sedan mereka terperosok turun. Agus pun tidak bisa lagi memutar balikan kendaraan mereka.
Beruntungnya, mereka masih mendapatkan sinyal sehingga di tengah kepanikan, Agus mencoba menelfon seluruh kolega yang ada.
Hingga akhirnya salah satu keluarga di Balikpapan mengarahkan mereka menghubungi 115 yang merupakan nomor emergency Basarnas.
Artikel ini telah tayang di TribunKaltim.co dengan judul Kronologi Keluarga Asal Balikpapan Nyasar di Hutan Karena Google Maps, Dijemput Basarnas