Otomania.com - Bodi mulus bukan jaminan, pedagang beberkan tips membeli motor bekas yang menguntungkan konsumen.
Saat ingin membeli motor bekas, banyak faktor yang perlu untuk diperhatikan oleh konsumen.
Seperti kondisi dari motor bekas itu sendiri hingga kelengkapan dokumen kepemilikan dari penjual pribadi maupun showroom.
Lantas, bagaimana caranya untuk memilih motor bekas agar kendapatkan kondisi yang prima?
Suhaebun selaku pemilik showroom motor bekas (motkas) H. Ebun Motor membeberkan beberapa tips kepada konsumen.
Menurutnya, saat memilih motor bekas yang akan dibeli bisa diperhatikan mulai dari aspek fisiknya.
"Pertama cek kondisi fisiknya dari kemulusan cat di bodi, nah kalau ada lecet yang wajar karena pemakaian tidak terlalu masalah," kata Suhaebun.
Cek fisik saat hendak melakukan beli motor bekas ini, bukan hanya pada bagian bodinya saja.
"Kemudian cek juga rangka dan arm-nya masih simetris atau tidak." tambah Suhaebun yang showroom motor bekas berada di Depok, Jawa Barat.
Baca Juga: Andalan buat Harian, Enggak Nyangka Harga Honda BeAT FI Bekas Lansiran 2018-2019 Tinggal Segini
"Lalu jangan lupa suratnya kayak BPKB dan STNK harus lengkap, serta sebaiknya pajak juga masih hidup," sebut pria yang biasa dipanggil Ebun ini.
Ebun juga mengatakan, kondisi mesin pastinya menjadi hal utama yang harus diperhatikan konsumen saat membeli motor bekas.
"Kondisi mesin kalau bisa cari yang masih standar, belum dimodif atau sudah oprekan," ucapnya.
"Caranya bisa hidupkan mesin dan dengar suaranya masih halus atau tidak, kalau ada suara ngelitik biasanya setang seher sudah kena," kata Ebun lagi.
Menurutnya, jika terdengar suara gemiricik dari mesin motor, kemungkinan seher dan klep sudah rusak.
"Tapi kalau suara mesin masih terdengar adem atau halus berarti kondisinya masih oke," ucap Ebun yang sudah berjualan motor bekas selama 20 tahun lebih.
Selanjutnya ia menyebut, konsumen juga harus mengetahui ciri motor bekas yang pernah tabrakan dari bagian stangnya.
"Motor pernah tabrakan biasanya segitiganya juga agak miring kalau sudah parah, saat dibawa biasanya stang cenderung miring ke arah kiri atau kanan," jelas Ebun.
Baca Juga: Daftar Harga Motor Bekas Rp 3 Jutaan, Gak Nyangka Semurah Ini
"Hal ini bisa juga dilihat dari posisi batok kepala motor dengan bodi depan yang masih lurus ke bawah atau tidak," sambungnya.
Sebab Ebun bilang, motor bekas yang pernah tabrakan bisa menyusahkan pembeli karena akan sulit dikendalikan.
"Selain itu kondisi komstir motor bekas juga harus diperhatikan, cirinya saat dibawa setang kurang stabil," ungkapnya.
"Ciri-cirinya ketika dikendarai handling motor suka tertarik ke arah kiri atau kanan. Perbaikan komstir akan memakan biaya ratusan ribu rupiah di bengkel," jelas Ebun lagi.
Ebun menyampaikan, konsumen juga wajib memperhatikan kondisi kaki-kaki saat membeli motor bekas yang hendak dibeli.
"Kalau sokbreker depan atau belakang masih bagus pasti bantingannya lembut. Selain itu, hindari beli motor yang soknya bocor atau ada rembesan oli," tegasnya.
"Sebab perbaikan bagian ini juga bisa memakan biaya ratusan ribu rupiah atau malah bisa ganti part baru," lanjut Ebun.
Dan yang terakhir, konsumen jangan lupa memastikan kondisi transmisi dan kelistrikan dari motor bekas incarannya.
Baca Juga: Asyik Ada Honda BeAT dan Vario, Berikut Pilihan Motor Bekas Harga Rp 6 Jutaan Tahun 2010-2014
"Nah kalau motor matik sebaiknya cari yang suara CVT-nya masih halus, takutnya kalau ada suara berisik harus ganti roller, van belt dan part lainnya," terangnya.
"Kalau motor manual pastikan operan gigi dan koplingnya berfungsi dengan baik, serta kondisi gir dan rantai masih bagus," papar Ebun.
Sedangkan untuk bagian kelistrikan, Ebun menyarankan mengecek bagian lampu-lampu, speedometer, starter, sampai fitur-fitur elektris lainnya.
"Sebaiknya semua bagian kelistrikan ini masih hidup dan berfungsi normal, selain itu saya sarankan cari motor bekas yang masih banyak part asli bawaan pabriknya," tutupnya.