"Hal ini bisa juga dilihat dari posisi batok kepala motor dengan bodi depan yang masih lurus ke bawah atau tidak," sambungnya.
Sebab Ebun bilang, motor bekas yang pernah tabrakan bisa menyusahkan pembeli karena akan sulit dikendalikan.
"Selain itu kondisi komstir motor bekas juga harus diperhatikan, cirinya saat dibawa setang kurang stabil," ungkapnya.
"Ciri-cirinya ketika dikendarai handling motor suka tertarik ke arah kiri atau kanan. Perbaikan komstir akan memakan biaya ratusan ribu rupiah di bengkel," jelas Ebun lagi.
Ebun menyampaikan, konsumen juga wajib memperhatikan kondisi kaki-kaki saat membeli motor bekas yang hendak dibeli.
"Kalau sokbreker depan atau belakang masih bagus pasti bantingannya lembut. Selain itu, hindari beli motor yang soknya bocor atau ada rembesan oli," tegasnya.
"Sebab perbaikan bagian ini juga bisa memakan biaya ratusan ribu rupiah atau malah bisa ganti part baru," lanjut Ebun.
Dan yang terakhir, konsumen jangan lupa memastikan kondisi transmisi dan kelistrikan dari motor bekas incarannya.
Baca Juga: Asyik Ada Honda BeAT dan Vario, Berikut Pilihan Motor Bekas Harga Rp 6 Jutaan Tahun 2010-2014
"Nah kalau motor matik sebaiknya cari yang suara CVT-nya masih halus, takutnya kalau ada suara berisik harus ganti roller, van belt dan part lainnya," terangnya.
"Kalau motor manual pastikan operan gigi dan koplingnya berfungsi dengan baik, serta kondisi gir dan rantai masih bagus," papar Ebun.
Sedangkan untuk bagian kelistrikan, Ebun menyarankan mengecek bagian lampu-lampu, speedometer, starter, sampai fitur-fitur elektris lainnya.
"Sebaiknya semua bagian kelistrikan ini masih hidup dan berfungsi normal, selain itu saya sarankan cari motor bekas yang masih banyak part asli bawaan pabriknya," tutupnya.