Lelah Selalu Kena PHP, Warga Blokade Akses Menuju Pabrik Gula di Blitar, Pemerintah Turun Tangan

Parwata - Rabu, 5 Januari 2022 | 13:00 WIB

Warga Dusun Jajagan, Desa Jugo Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar membuka blokade jalan menuju pabrik gula PT RMI, Selasa (4/1/2022).(Dok. Warga) (Parwata - )

Otomania.com - Lelah selalu kena PHP, warga blokade akses menuju pabrik gula di Blitar, pemerintah turun tangan.

Warga Dusun Jajagan, Desa Jugo, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, memblokade akses jalan.

Warga Dusun Jajagan tersebut memblokade akses jalan menuju pabrik gula PT RMI, pada hari Selasa (4/1/2022).

Akibatnya, kendaraan berukuran besar yang hendak menuju PT RMI di Desa Rejoso, Kecamatan Binangun, harus mengantre.

Namun, penutupan jalan yang dilakukan sejak tengah malam itu akhirnya dibuka setelah tercapai kesepakatan antara warga, PT RMI, dan Pemerintah Kabupaten Blitar.

Koordinator penutupan jalan, Miftahul Rohman mengatakan, warga kembali memblokade jalan karena kondisi jalan semakin rusak dan membahayakan pengguna.

"Tuntutan kami ke Pemkab dan RMI simpel, kapan jalan akses ke pabrik yang melewati desa kami ini diperbaiki," kata Rohman di lokasi, Selasa.

Menurutnya, warga sudah muak mendengar janji dari pemerintah daerah maupun pihak pabrik gula. Setiap pertemuan, kedua pihak itu selalu berjanji memperbaiki jalan.

Namun kenyataannya, kata dia, jalan tidak kunjung diperbaiki alias kena PHP (Pemberi Harapan Palsu). Sehingga, kondisi jalan semakin rusak dan kecelakaan semakin sering terjadi.

Baca Juga: Warga Desa Kompak Tutup Jalan, Ratusan Mobil Wisatawan Menuju Pantai Parangtritis Terpaksa Putar Balik

"Sudah hampir tiga tahun kami mendengar jawaban 'iya. Segera dan segera. Dalam waktu dekat' dan seterusnya," ujarnya.

Kata dia, warga sudah beberapa kali melakukan aksi serupa, tetapi selalu mendapatkan janji perbaikan sementara.

Padahal, kata Rohman, warga menuntut pembaruan aspal jalan, bukan tambal sulam pada bagian jalan yang rusak saja.

Rohman menambahkan, kerusakan jalan yang semakin parah bukan hanya menjadikan wilayah itu rawan kecelakaan, tetapi juga mengganggu aktivitas warga.

"Kita akan terus blokade jalan sampai jalan benar-benar diperbarui," tegasnya.

Sepakat blokade dibuka

Di lokasi yang sama, Camat Kesamben Setyono mengatakan, ada kesepakatan antara warga, pemkab, dan PT RMI, terkait masalah tersebut. Blokade jalan pun akan segera dibuka.

"Kami sudah koordinasi dengan Pemkab dan RMI. Keputusannya, besok atau lusa akan dilakukan perbaikan jalan namun hanya bersifat sementara," ujar Setiyono.

Menurutnya, selama aksi penutupan jalan hanya kendaraan berukuran besar yang hendak menuju pabrik gula yang tidak dapat melintas.

Baca Juga: Tiga Kota di Jawa Timur Kompak Tutup Jalan, Putus Penyebaran Virus Corona

Sementara kendaraan berukuran lebih kecil tetap dapat melintas.

Setiyono membenarkan penutupan jalan berlangsung mulai Senin (3/1/2022) tengah malam dan dibuka pada Selasa siang.

Perbaikan sementara

Dihubungi terpisah, Kepala Bidang Jalan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Blitar Prasetyo mengatakan, pihaknya akan memperbaiki jalan, tetapi hanya bersifat tanggap darurat saja.

"Kami akan lakukan penambalan dan pemadatan. Jadi ini sifatnya hanya tanggap darurat, sementara," ujarnya.

Prasetyo mengakui jalan akan rusak lagi setelah dilakukan perbaikan karena sejumlah faktor, yaitu musim hujan dan beban berat dari kendaraan besar yang melintas.

Menurutnya, jalan sejauh sekitar tujuh kilometer menuju pabrik PT RMI memang masih tergolong jalan kelas III yang seharusnya tidak boleh dilalui kendaraan besar.

PT RMI pun akan ikut membantu melakukan perbaikan jalan bersama Dinas PUPR.

Aksi serupa memang sudah beberapa kali dilakukan warga termasuk warga desa lain yang wilayahnya terlewati akses jalan menuju pabrik gula milik PT RMI.

Baca Juga: Tutup Jalan Raya Untuk Hajatan Aslinya Tak Diperkenankan, Kalau Terpaksa Ada Syaratnya

Kepada Kompas.com beberapa waktu lalu, Kepala Industrial Relationship PT RMI, Amri, mengatakan bahwa selama ini pihaknya selalu berusaha merespons cepat keluhan warga.

PT RMI sudah berulang kali melakukan perbaikan jalan yang rusak di jalur menuju pabrik.

Pada prinsipnya, PT RMI akan berusaha mengalokasikan anggaran melalui pos coroporate social responsibility (CSR) sesuai kemampuan untuk memperbaiki jalan yang rusak.

PT RMI juga mengalokasikan dana cukup besar untuk perbaikan jalan pada tahun anggaran 2022.

"Kalau tidak ada halangan, tahun depan (2022) akan kami alokasikan anggaran CSR yang lebih besar untuk perbaikan jalan itu," ujar Amri.

Amri mengakui banyak kendaraan besar dengan muatan berat yang harus melintas di jalur tersebut meskipun golongan jalan itu hanya III-C.

Amri juga membenarkan banyaknya kendaraan dump truck yang rutin melintas di jalur itu untuk mengantarkan batu bara yang digunakan sebagai bahan bakar mesin-mesin penggilingan tebu di pabrik PT RMI.

Menurutnya, hal itu tidak bisa dihindari karena penggunaan kendaraan besar merupakan keharusan dalam efisiensi biaya.

"Kami pabrik besar. Otomatis kendaraan besar dari distributor yang mengambil gula pasir digunakan karena lebih efisien," ujarnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Warga Tutup Akses Menuju Pabrik Gula di Blitar, Minta Jalan yang Rusak Parah Diperbaiki",