Otomania.com - Berkaca dari petugas SPBU di Bintaro yang curangi konsumen, beli bensin sebaiknya berpatok Rupiah atau liter?
Viral di media sosial, kejadian tidak mengenakkan yang dialami seorang konsumen saat mengisi bahan bakar minyak (BBM) di SPBU Pertamina.
Dalam video yang diunggah akun Instagram @otomotifweekly, konsumen tersebut sedang membeli BBM jenis Pertalite.
Konsumen itu mengisi BBM Pertalite di sebuah SPBU bilangan Bintaro, Tangerang Selatan, dengan jumlah uang Rp 100 ribu namun yang dikasih cuma dikasih 9 liter.
Baca Juga: Begini Akhir Oknum Petugas SPBU yang Keciduk Korupsi Takaran BBM di Bintaro, Pertamina Tegas!
Menurut konsumen dalam video, seharusnya dengan membeli sebesar Rp 100 ribu, ia menerima BBM sebanyak 13 liter.
Melihat dari kejadian tersebut, sebenarnya lebih baik mana membeli BBM berpatokan dengan Rupiah atau jumlah liter?
Eko Kristiawan, selaku Unit Manager Communication Relation dan CSR Pertamina MOR III pun memberikan penjelasannya.
"Mau nominal rupiah atau jumlah liter sama saja. Hanya saja dengan nominal rupiah mungkin lebih praktis," ujar Eko kepada beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Konsumen Bingung, Isi Bensin di SPBU Disebut Tidak Lagi Terima Uang Tunai, Pertamina Buka Suara
Jika konsumen membayar secara cash, dengan menyebut nominal rupiah misal Rp 20 ribu lebih praktis, karena tidak menyulitkan petugas SPBU untuk memberikan uang kembalian.
"Kalau bayar cash tidak perlu uang kembalian. Untuk bayar non cash sama bisa pilih nilai rupiahnya atau jumlah liternya," ungkap Eko.
Eko melanjutkan, membeli BBM dengan jumlah liter atau nominal rupiah sebenarnya sama-sama akurat tidak ada kecurangan.
"Keduanya bisa terlihat diindikator angka dispenser SPBU beli dengan nominal rupiah akan terlihat juga jumlah literannya," pungkas Eko Kristiawan.
Lantaran itu hanya pilihan saja antara konsumen, lebih nyaman menggunakan nominal rupiah atau liter.