Otomania.com - Biar lebih menggigit, ban motor dikempiskan saat hujan, mitos atau fakta?
Pernah dengar mungkin, ada anggapan ban motor dikempiskan saat kondisi jalan basah atau hujan akan lebih menggigit alias ngegrip.
Padahal, baik saat hujan atau pun tidak, tekanan angin ban motor seharusnya sesuai dengan spesifikasinya.
Karena, yang menentukan grip saat hujan, bukanlah tekanan angin tetapi dari tapak ban dan juga jenis komponnya.
Bisa dilihat saat balapan-balapan seperti MotoGP atau F1, enggak ada angin ban yang dikurangi. Justru yang ada bannya diganti.
Selain itu, baik dari pabrikan ban dan pakar safety riding juga mengatakan.
Kalau tekanan angin ban yang dikurangi saat hujan, itu malah bisa bikin berbahaya.
Seperti disampaikan oleh Jimmy Handoyo, Technical Service & Development Dept. Head PT. SRI, produsen FDR Tire.
Baca Juga: Ini Panduan Batas Maksimal Ganti Ukuran Ban dan Pelek Motor, Simak
“Efeknya justru sebaliknya, tapak ban bakal tidak berfungsi maksimal membelah air dalam kondisi basah kalau kekurangan tekanan angin,” jawab Jimmy Handoyo.
Dibandingkan ban dengan tekanan angin sesuai standar, risikonya malah ban bisa hilang traksi dan terjadi aquaplanning alias hilang kontak dengan permukaan jalan.
Di lain kesempatan, Bintarto Agung selaku Presiden Direktur Indonesia Defensive Driving Consulting (IDDC) juga memberikan opini serupa.
"Itu tercatat pada manual book motor, atau tertera pada 'tire placard', dan stiker yang tertempel pada rangka motor," kata Bintarto beberapa waktu lalu.
Menurutnya, tekanan angin ban motor harus tetap sesuai dengan spesifikasi dan motor itu sendiri.
"Jadi tidak benar, mitos yang mengatakan saat musim hujan atau berkendara di jalan basah harus mengurangi tekanan angin," sambungnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, kemampuan traksi ban di jalan yang basah bergantung pada kedalaman alur ban dan kembangan ban itu sendiri.
"Yang dapat menyebabkan ban tidak mampu untuk mengeluarkan air dari alurnya adalah kedalaman alur atau kembang ban sudah melebihi waktu pakai. Lalu bisa juga karena tread wear dan kompon ban," tutupnya.
Jadi sudah jelas, kuncinya adalah di alur dan kompon ban bukan karena tekanan angin pada ban tersebut.