Harus Tahu, Inilah 5 Fitur Mobil yang Berguna Saat Hujan Agar Aman

Dok Grid - Rabu, 6 Maret 2024 | 11:31 WIB

Ilustrasi mengemudi saat hujan deras (Dok Grid - )

Otomania.com - Bukan cuma wiper, pengemudi wajib tahu 5 fitur lain di mobil yang berguna saat kondisi hujan. 

Ada sejumlah fitur mobil yang berguna saat mengemudi dalam kondisi hujan deras.

Fitur mobil yang berguna saat hujan tersebut bukan cuma wiper yang ada di kaca depan saja.

Melainkan ada sejumlah fitur mobil lain yang bisa bermanfaat dan bahkan melindungi saat mengemudi di tengah hujan deras.

Baca Juga: Mobil Habis Kena Hujan Harus Segera Dibersihkan, Kalau Malas Akibatnya Bisa Bikin Nyesel

Fitur Mobil Saat Hujan

Apa saja 5 fitur mobil yang bermanfaat saat hujan turun? Berikut ulasannya.

1. Rear Foglamp

Saat curah hujan super-lebat bisa membuat lampu belakang yang ada terlihat kurang terang.

Rear foglamp ini berguna untuk membuat mobil lebih cepat teridentifikasi oleh pengemudi di belakang saat hujan deras.

Hanya saja, fitur ini harus dimatikan saat cuaca kembali cerah (bebas hujan dan kabut) karena akan menyilaukan pengendara di belakang Anda.

Dwi Wahyu/GridOto.com
Rear fog lamps di Chevrolet Spin

Baca Juga: Hujan Deras dan Angin Kencang Menerpa, Ini Tiga Hal yang Harus Diwaspadai Pengguna Jalan

2. Defogger

Perbedaan temperatur antara kabin mobil dengan udara luar seringkali membuat kaca mobil berembun sehingga mengganggu pandangan Anda ke jalan.

Saat ini, terdapat fitur defogger untuk kaca depan dan belakang.

Namun, yang paling umum terdapat adalah rear defogger atau defogger belakang.

Rear defogger ini berupa kawat pemanas terletak pada kaca belakang sehingga mampu menguapkan embun.

Dwi Wahyu R./GridOto.com
Tombol defogger belakang

Baca Juga: Awas! Bahaya Mengintai Ketika Nyalakan Lampu Hazard Saat Hujan Deras, Kok Bisa?

3. Kontrol Traksi

Saat jalan licin, traksi roda akan berkurang sehingga dapat mempengaruhi pengendalian mobil.

Dengan kehadiran kontrol traksi, hal itu dapat dieliminasi.

Sistem akan mendeteksi gejala slip pada roda dan mengurangi aliran tenaga ataupun mengaplikasikan rem secara otomatis untuk kembali mendapatkan traksi.

Alhasil, gejala slip pun menjadi minimal.

Dok. Otomotif Group
Simbol kontrol traksi atau traction control

4. ESP

Pada prinsipnya ESP (electronic Stability Program) merupakan pengembangan dari kontrol traksi.

Di sini, sejumlah sensor akan menganalisa masukan kemudi, perputaran roda, hingga pergerakan bodi mobil.

Andai mobil dirasa bergeser dari arah yang seharusnya, maka sistem akan bereaksi dan mengatur tekanan rem yang berbeda pada keempat roda, termasuk menyesuaikan kemudi agar mobil kembali stabil.

Rianto Prasetyo/GridOto.com
VSC menjaga mobil tetap stabil ketika muncul potensi terjadinya pergeseran bodi mobil saat menikung

5. ABS

Jalan yang licin akibat hujan membuat mobil nyelonong dan sulit berhenti sehingga bisa menyebabkan kecelakaan.

Hal ini bisa direduksi risikonya dengan sistem rem ABS alias Anti-lock Brake System.

Saat sensor mendeteksi adanya gejala rem mengunci, maka sistem akan mengurangi tekanan rem sehingga roda dapat kembali berputar sembari terus melakukan pengereman.

Proses ini dilakukan berulang kali hingga mobil benar-benar berhenti. Hasilnya, jarak pengereman pada kondisi basah pun lebih pendek jika dibanding mobil tanpa ABS.

Baca Juga: Perhatikan 3 Bagian Ban Mobil Saat Musim Hujan, Bisa Sebabkan Bahaya 

Rianto Prasetyo/GridOto.com
ILUSTRASI. Sistem rem ABS memiliki peranan penting saat pengereman darurat atau panic braking