Jangan Anggap Remeh, Bisa Berisiko Kebakaran, Begini Cara Cek Selang Bensin Saat Beli Motor Bekas

Parwata,Muhammad Farhan - Senin, 20 September 2021 | 17:51 WIB

Ilustrasi Keran dn slang bensin (Parwata,Muhammad Farhan - )

Otomania.com – Jangan Anggap Remeh, Bisa Berisiko Kebakaran, Begini Cara Cek Selang Bensin Saat Beli Motor Bekas

Saat membeli motor dalam kondisi bekas banyak bagian yang harus diperhatikan.

Salah satunya adalah adalah slang bensin, sebab karena letaknya yang tersembunyi.

Banyak pembeli motor bekas yang luput dalam memeriksa kondisi komponen yang fungsinya vital ini.

Baca Juga: Awas Kendur, Rusak Bahkan Tiba-tiba Putus, Ini 5 Tips Mudah Rawat Rantai Motor

Pasalnya, jika sampai slang bensin rusak, motor bisa berisiko terjadi kebakaran.

Buat yang belum tahu, posisi slang ini berfungsi menghubungkan antara tangki bensin dengan karburator atau injektor.

Slang bensin ini lebih rentan rusak pada motor yang kondisinya memang sudah berumur.

Bagaimana cara mengeceknya, berikut tips dari bengkel resmi untuk periksa kondisi slang bensin.

Disampaikan oleh Eddy Yulianto, selaku Chief Mechanic Kawasaki SSM Karawaci, Tangerang, Banten.

“Caranya simpel saja, bisa lihat langsung ke slang bensin apakah ada keretakan di bagian luarnya atau tidak. Kalau sudah parah biasanya tampak ada sedikit rembesan juga,” buka Eddy Yulianto.

Selain itu, cara periksanya bisa dengan dipegang, slang bensin yang mulai rusak cirinya terasa kaku atau keras saat ditekuk atau ditekan.

Enggak bisa diakali, jika kondisi slang bensin sudah seperti di atas solusinya perlu dilakukan penggantian dengan yang baru.

rennlist.com
Ilustrasi slang bensin rusak, terlihat retak saat ditekuk

Baca Juga: Awas! Gara-gara Pelat Nomor, Mesin Motor Bisa Overheat, Kipas Radiator Koit

“Jangan tunggu sampai bocor atau terjadi hal yang tidak diinginkan, demi keamanan kami sarankan untuk ganti slang bensin baru,” jelasnya.

Terutama buat motor karburator yang kebanyakan sudah berumur, dengan slang bensin karet tanpa pelapis panas yang lebih rentan rusak.

“Sebab kalau di motor injeksi, dari pabrikan ada yang sudah dibungkus pelapis panas dari semacam rajutan kawat. Makanya bisa lebih awet,” tegas Eddy Yulianto.