Heboh Desa Tirtoadi Warganya Mendadak Jadi Miliarder, Diincar Sales Mobil Tapi Dicuekin, Kenapa?

Parwata - Kamis, 2 September 2021 | 10:45 WIB

Salah satu rumah di Dusun Pundong III Kalurahan Tirtoadi, Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta (DIY) yang terdampak Tol Yogya - Bawen (Parwata - )

Otomania.com - Heboh Warga Desa Tirtoadi Mendadak Jadi Miliarder, Langsung Jadi Incaran Sales Mobil Tapi Dicuekin

Sejumlah warga mendadak menjadi milyader setelah mereka menerima ganti rugi Jalan Tol Yogya- Bawen.

Mereka adalah warga Dusun Pundong I, II, III, dan IV, Kalurahan (Desa) Tirtoadi, Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta.

Pekik Basuki selaku Dukuh Pundong III mengatakan, ada 45 bidang tanah warga yang terdampak dari proyek jalan tol itu.

"Kalau rumah yang terdampak ada 25 rumah," ujarnya, Selasa (31/8/2021).

Bahkan Termasuk juga lahan milik istri dan rumahnya yang terdampak Tol Yogya-Bawen.

"Iya betul, itu luasnya 2.400 itu milik istri saya dan kakaknya, terus punya saya sendiri 500 (meter persegi). Rumah saya juga kena tapi ditempati adik-adik saya," ucapnya.

Pekik juga menyampaikan, bahwa besaran ganti rugi yang diterima setiap warga tidak sama.

Baca Juga: Ratusan Mobil Baru Baris Masuk Desa Sumurgeneng, Warganya Mendadak Sultan Ramai-Ramai Borong Mobil Gresss! Videonya Viral

Tergantung dari lokasi lahan tersebut. Namun, nilai yang diberikan tetap di atas harga pasaran.

"Kalau harga pasar lahan punya istri saya yang 2.400 meter di pinggir jalan aspal itu cuma antara Rp 1 juta sampai Rp 1,5 juta lah per meternya. Tapi dari jalan tol saya hitung Rp 4 juta per meter untuk tanah, nilai bangunanya sendiri," ungkapnya.

Pekik menambahkan, salah seorang warga di Pundong III bahkan menerima uang ganti rugi sebesar Rp 12 miliar.

"Yang besaranya Rp 5 miliar banyak. Ada yang Rp 12 miliar itu tetangga saya, bangunanya banyak, ada kolam renangnya juga," tuturnya.

DIDATANGI SALES MOBIL TAPI TAK TERTARIK

Pasca-uang ganti rugi tol cair, Dusun Pundong III didatangi para sales mobil. Mereka datang dan membagikan brosur harga mobil kepada warga.

Baca Juga: Misteri Kode A dan B di Rest Area Tol Trans Jawa Terpecahkan, Ternyata Ini Arti dan Fungsinya

"Banyak (sales motor, sales mobil datang ke Pundong III). Tapi rata-rata masyarakat juga tidak melirik, waktu pencairan juga banyak sales tapi nggak ada yang tertarik lah," ucap Pekik.

Pekik menuturkan, proses pencairan uang ganti rugi kepada warga Dukuh Pundong III dilakukan pada awal Agustus lalu.

"Sudah semua, cuman memang ada yang belum karena proses administrasinya yang kurang lengkap, karena meninggal. Bukan penolakan, tapi soal administrasi," tuturnya.

Dia mengungkapkan, warga rata-rata bekerja sebagai buruh tani, buruh pabrik, dan buruh harian lepas.

Pemerintah desa, kata dia, juga memberikan arahan kepada warga agar uang ganti rugi digunakan untuk hal yang bermanfaat.

"Kalau dari pemerintah desa memang memberi arahan jangan untuk foya-foya, dan kebetulan memang masyarakat sudah pintar mengelola uang. Kebanyakan digunakan dari tanah kembali ke tanah, untuk beli tanah, membangun rumah dan ada juga yang rencana untuk usaha," bebernya.

Baca Juga: Penting! Ini Arti Rambu Penunjuk Warna Hijau dan Biru di Jalan Tol, Kenali Sebelum Mengemudi

TETAP ADA YANG BELI BANYAK MOBIL

Namun demikian, ada juga warga yang menggunakan uang ganti rugi untuk beli mobil dan sepeda motor.

"Ada yang satu orang beli mobil tiga sekaligus, ada juga yang beli tanah sama membangun (rumah)," tegasnya.

Sementara itu, salah satu warga Pundong III Sumarsih menuturkan, banyak sales yang datang untuk membagikan brosur kendaraan ke warga.

Namun, dirinya dan keluarga memilih menggunakan uang ganti rugi tersebut untuk membeli tanah dan membangun rumah.

"Ya kalau orang kampung dari tanah kembali ke tanah lagi, mobil itu ya orang-orang tertentu yang butuh. Dapatnya berapa, untuk beli tanah, membangun rumah," ucapnya.


Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Terima Ganti Rugi Tol Yogya-Bawen, Warga Tirtoadi Sleman Mendadak Jadi Miliarder",