3 Kesalahan Nyetir Mobil Matic Saat Menanjak, Resikonya Mundur Hingga Transmisi Ngeloss

Parwata,Radityo Herdianto - Senin, 2 Agustus 2021 | 21:00 WIB

Ilustrasi. Toyota Fortuner Transmisi Otomatis Melewati Tanjakan (Parwata,Radityo Herdianto - )

Otomania.com - Sebaiknya Tahu, berikut 3 yang sering terjadi saat pakai mobil matic di jalan menanjak.

Terdapat 3 kesalahan yang sering terjadi saat mengemudikan mobil matic di jalan tanjakan.

Kesalahan inilah yang harus dipahami bagi pemilik atau pengguna mobil bertransmisi matic.

Menanjak gunakan mobil matic terlihat gampang, tetapi ada beberapa hal yang sebenarnya wajib dikuasai.

Baca Juga: Ada Dua Dipstick di Mobil Matic, Apa Saja Fungsinya, Berikut Penjelasannya

Radityo Herdianto / GridOto.com
Tombol Release Pengunci Tuas Transmisi Matik

1. Tidak Pakai Low Gear

Low gear tuas L atau D2-D1 dibutuhkan mesin untuk mendapatkan torsi puncak saat menanjak.

Seperti dikatakan oleh Sugiartono, selaku Technical Manager PT Sokonindo Automobile beberapa waktu lalu.

"Jadi perpindahan gigi ketahan di gigi rendah untuk menjaga torsi dari rasio gigi rendah," kata Sugiartono.

Berbeda jika tuas transmisi di D yang memungkinkan terjadinya perpindahan gigi di tengah menanjak.

"Mobil kehilangan torsi dan tidak punya kekuatan untuk menanjak," tuturnya.

Karena pada dasarnya transmisi akan otomatis memindahkan gigi ke posisi lebih tinggi sesuai putaran mesin.

Padahal dalam kondisi sebenarnya kita sedang butuh putaran mesin tinggi di gigi rendah.

2. Berhenti dengan Menahan Pedal Gas

Saat berhenti, menahan atau menggantung pedal gas bisa menyebabkan terjadinya kerusakan transmisi matik secara permanen.

Hal tersebut terjadi, karena transmisi dipaksa bergerak dalam kondisi bobot dan gerak mobil yang mengarah ke belakang saat menanjak.

Radityo Herdianto/GridOto.com
Ilustrasi injak pedal gas

Baca Juga: Harus Tahu, Pindah Tuas D dan R di Transmisi Mobil Matic Butuh Perlakukan Khusus, Resikonya Girboks Rontok

"Tekanan oli transmisi yang dihasilkan jadi lebih besar untuk mengimbangi kekuatannya," terang Sugiartono.

"Oli transmisi lebih cepat panas, akhirnya overheat dan transmisi nge-loss," lanjutnya.

3. Tanpa Momentum

"Transmisi matic punya karakter penyaluran tenaga yang halus," sebut Sugiartono.

"Dibutuhkan momentum untuk menyeimbangkan kekuatan transmisi dengan laju dan gaya tarik," lanjutnya.

Tanpa menggunakan momentum, maka bagian transmisi matic jadi tumpuan utama bobot mobil.

Rianto Prasetyo / GridOto.com
Ilustrasi. Toyota Fortuner Transmisi Otomatis Melewati Tanjakan

Kerja transmisi matik menjadi lebih berat dan cepat panas.

"Kalau di tengah tanjakan dan berhenti ada potensi transmisi matic tidak kuat dan merosot ke belakang," paparnya.