Otomania.com - Shockbreaker mobil tipe oli Vs gas, benarkah lebih keras bantingan yang tipe gas?
Shockbreaker yang digunakan pada mobil ada yang bertipe oli dan ada juga yang gas.
Ada yang mengatakan jika menggunakan shockbreaker tipe gas, akan membuat bantingan mobil menjadi lebih keras.
Alfian Kudus, selaku punggawa bengkel Absorber Solution yang satu kawasan dengan DSS (Dana Suspension Specialist) Garage mengatakan.
Baca Juga: Waspada! Karena Hal Ini Sokbreker Mobil Bisa Rusak Saat Musim Hujan
“Tidak seperti itu! Antara shockbreaker gas dan oli, tingkat kekerasannya tergantung nilai force yang diterapkan masing-masing pabrikan sok itu sendiri,” bilang Alfian.
Alfian melanjutkan, kalau shockbreaker tipe gas nilai force-nya dibikin lebih tinggi dari tipe oli, itu memang akan cenderung lebih keras.
“Tapi kalau nilainya kecil, dia akan lebih lembut. Begitu juga sebaliknya dengan sok tipe oli. Jadi bukan karena dia pakai gas atau hanya oli,” tegas Alfian.
Menurut Alfian, shockbreaker tipe gas, itu isinya bukan hanya gas saja,
“Tetap pakai oli juga. Bahkan jumlah olinya bisa dibilang sama dengan sok tipe oli,” tukasnya.
Nah, sok tipe gas ini kata Alfian karakternya justru lebih responsif dibanding dengan sok tipe oli.
Makanya tak heran bila kebanyakan sokbreker high performance atau kompetisi, menggunakan jenis ini.
Selain itu, beberapa merek mobil juga ada yang menggunakan shockbreaker tipe gas sebagai standarnya. Toh, bantingan suspensinya bisa tetap nyaman.
Baca Juga: Bikin Risih Telinga, Ternyata Ini Penyebab Bunyi Dengung Mengayun dari Dalam Kabin
“Jadi, bukan karena jenis isi soknya, melainkan karena settingan force-nya. Untuk membuktikannya, bisa menggunakan alat dyno shockbreaker." Tegas Alfian.
"Pasti akan ketahuan nilai force-nya antara sokbreker oli maupun gas,” tutup Alfian yang bengkelnya berlokasi di Jl. RE. Martadinata No.73, Ciputat, Tangerang Selatan.