Menurut warga sekitar Wimbo Agung, aksi penjarahan terjadi pukul 06.00 WIB lebih.
Padahal saat itu petugas Damkar dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) tengah membersihkan pecahan telur yang tumpah di jalanan protokol.
Namun tanpa disadari sejumlah orang nekat mengambil dan lari. "Yang melakukan (penjarahan) cukup banyak. Itu langsung datang, ambil lalu pergi," ucapnya.
Baca Juga: Dianggap Bersalah, Pembakar Toyota Alphard Via Vallen Dihukum 6 Tahun Penjara
Dia menuturkan, sopir sempat meminta tolong warga untuk membantu mengumpulkan telur yang masih utuh. Namun sejumlah orang malah membawa pulang telur tersebut.
"Yang benar-benar membantu ada, tapi ada yang membawa pulang juga," kata dia.
Wimbo menyanyangkan sangat menyanyangakan adanya kejadian penjarahan di itu. Terlebih aksi serupa sempat terjadi di Tawangmangu.
"Padahal saat itu sopirnya masih trauma, malah ada yang memanfaatkan kejadian itu," aku dia.
Sementara itu, sang sopir truk, Arif Sugiono (33), warga Kelurahan Ponggok, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar enggan memberikan keterangan terkait aksi penjarahan itu.
Menurutnya, jumlah telur yang terselamatkan sekira 10 persen. Dia tampak tertegun karena masih syok dengan barang yang dia bawa hancur lebur.