Otomania.com - Terjawab, bukan takut menguap tangki motor MotoGP ditutupi sebelum balap, tapi karena ini.
Balap MotoGP menjadi ajang yang paling bergengsi balap motor di dunia.
Karenanya, tunggangan yang digunakan di balap MotoGP merupakan motor yang sangat rumit.
Semua hal ada di motor balap tersebut akan sangat diperhitungkan.
Baca Juga: Tim Repsol Honda, Ambisi Raih Triple Crown di MotoGP 2021, Yakin Bisa?
Tak terkecuali, termasuk dalam memperlakukan bahan bakar yang masuk ke dalam tangki.
Bensin memiliki kerapatan (densitas) yang berbeda-beda berdasarkan temperaturnya.
Kerapatan bahan bakar pada temperatur rendah akan lebih tinggi dibandingkan pada saat temperaturnya tinggi.
Bensin dengan tingkat kerapatan yang tinggi akan membuat pembakaran di ruang bakar akan lebih hebat dan menghasilkan tenaga yang lebih besar.
Sebaliknya, bensin yang temperaturnya cukup tinggi tidak akan memberikan tenaga yang lebih baik.
Maka itu, pihak MotoGP membuat regulasi yang mengatur bahwa temperatur bensin tidak boleh kurang dari 15 derajat Celcius dari suhu sekitar saat di ruang penyimpanan.
Jadi, jika temperatur sekitar 25 derajat Celcius, maka temperatur bensin tidak boleh kurang dari 10 derajat Celcius.
Ketika motor masih keluar dari paddock hingga pebalap berbaris di starting grid, temperatur bensin pasti akan naik akibat panas dari mesin atau cuaca.
Baca Juga: Monster Energy Yamaha Umumkan Launching Tim MotoGP 2021, Catat Nih Tanggalnya
Maka itu, beberapa pabrikan akan menyelimuti atau menutup bagian tangki dengan penutup aluminium foil.
Pemasangan penutup aluminium foil ini dimaksudkan agar temperatur bensin tetap terjaga dan tidak terlalu tinggi.
Alumunium foil akan menyerap panas, sehingga bensin yang dipakai tidak berubah tingkat kerapatannya.
Hal tersebut juga dilakukan untuk menghindari menguapnya bensin secara berlebih yang dapat berakibat jumlah bensin menjadi berkurang.
Sebab, setetes kecil bensin pada motor balap MotoGP akan sangat berpengaruh terhadap performa dan hasil balap.
MotoGP tentu memiliki aturan bahwa motor MotoGP hanya boleh diisi 22 liter bahan bakar setiap balapan.
Sehingga jumlah bahan bakar motor MotoGP tidak boleh lebih atau kurang dari aturan tersebut.
Kejadian kehabisan bahan bakar pernah terjadi pada Johann Zarco pada gelaran MotoGP San Marino 2017 silam.
Baca Juga: Sssst... Rossi Curhat Masalah YZR-M1, Kalau Mau Kompetitif Ini Yang Harus Dibenahi di MotoGP 2021
Kala itu pembalap Yamaha Tech3 tersebut terpaksa mendorong motornya hingga melewati garis finis akibat kehabisan bahan bakar.
Selain itu, ada teknik lain yang dimanfaatkan mekanik Valentino Rossi agar tidak ada bensin yang terbuang percuma.
Tangki MotoGP memiliki slang hawa dengan tabung penampung bensin jika tangki terlalu penuh.
Masalahnya, jika bensin masuk ke tabung penampung itu sudah tidak bisa kembali ke tangki motor MotoGP untuk dibakar mesin.
Makanya, mekanik Rossi memilih menutup tabung ini sebelum balap di mulai.
Jadi, ada tuas yang disiapkan untuk membuka katup sebelum motor dipakai balapan.
Katup tersebut memastikan seluruh bensin ada di tangki sampai balap dimulai.