"Saat ditanya asalnya dari mana, pelaku mengaku sedang melakukan razia masker di luar Desa Salamrejo, sekitar 3 KM dari rumah korban. Ia mengaku lagi haus dan teman-temannya masih melakukan razia di perbatasan desa," ungkapnya.
Saat korban menanyakan identitasnya, pelaku mengaku perwira polisi yang berdinas di Polsek Srengat dan sedang menggelar razia gabungan penggunaan masker.
Saat ngobrol dengan korban, telepon seluler pelaku berdering dengan suara sirine mobil patroli polisi.
"Saat berbicara lewat telepon itu, pelaku seperti sengaja membuat korban ikut mendengarkan. Pelaku mengaku membawa kunci mobil patroli sehingga ia harus segera mengantarkan ke lokasi razia," ujarnya.
Usai mematikan telepon selulernya, pelaku pamitan ke korban, untuk mengantarkan kunci mobil patroli yang terbawa dalam sakunya.
Namun pelaku tak sampai menunjukkan kontak mobil itu karena seperti orang terburu-buru. Usai membayar minuman Rp 5.000, ia pamitan dan menghidupkan motornya.
Namun sepeda motornya tidak bisa distater alias mogok. Terlihat seperti buru-buru, pelaku minta diantarkan oleh cucu korban, Riska yang usianya 14 tahun ke lokasi razia, dengan mengendarai Scoopy.
Sedang sepeda motor pelaku ditinggal di depan toko korban.
"Pelaku yang menyetir dan Riska dibonceng di belakang. Nenek Misti percaya karena pelaku mengaku polisi sehingga tak khawatir," ujarnya.
Baca Juga: Anggota BIN Gadungan Beraksi, Avanza dan Uang Rp 90 Juta Amblas, Begini Modusnya
Baru melaju sekitar 300 meter dari toko korban, Rista disuruh turun dan menunggu di poskamling.
Alasannya, pelaku hendak beli rokok. Namun ditunggu sampai berjam-jam dan pelaku tak juga datang, akhirnya Rista pulang.
Yakin bahwa pria dengan tinggi sekitar 156 cm itu penjahat yang mengaku polisi, korban melapor ke Polsek Binangun.
Menurut Nanang, razia masker di lokasi yang disebutkan pelaku hanya modus. Termasuk merek rokok yang dicarinya juga modus pelaku.
Karena sudah tahu tidak sembarang toko menjualnya. Buktinya, ia meninggalkan korban di poskamling, dengan pura-pura membeli rokok.
"Kami masih mengecek sepeda motor pelaku yang ditinggal di rumah korban itu, apakah ada surat-suratnya atau hasil kejahatan. Saat ini sepeda motornya sudah kami amankan. Sedang pelaku membawa kabur sepeda motor korban, Honda Scoopy tanpa STNK," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Polisi Gadungan di Blitar Bawa Kabur Scoopy, Tetapi Tinggalkan Satria di Rumah Korban