Sopir Truk Kudu Mental Baja, Kejahatan Seperti Ini Kerap Menimpa Mereka

Adi Wira Bhre Anggono - Selasa, 6 Oktober 2020 | 18:45 WIB

Aksi perampokan sopir truk di Jalan Tol Wiyoto Wiyono KM 15/800 arah Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Minggu (30/9/2020) dini hari. (Adi Wira Bhre Anggono - )

Kalau pemerasan bisa terjadi di mana saja. Modelnya seperti ada palang, terus ada pos dan truk dimintai uang, tapi tidak tahu ke mana uangnya.

Baca Juga: Karena Jengkel, Sopir Truk Nekat Kejar dan Serempet Perampok Pakai Dump Truk, Ternyata Pelaku Seorang PNS

Sedangkan begal merupakan kejahatan yang direncanakan, termasuk perampokan.

“Begal bekerja atas dasar pesanan dari tukang tadah. Jadi sebelum beraksi ada skenario, persiapan, dan melibatkan banyak orang. Kalau di truk biasanya begitu model begalnya,” kata Bambang.

Begal terdiri dari informan yang menunggu di rest area, mencari info tentang muatan yang di bawa truk.

Ada juga oknum di gudang yang memberi tahu muatan yang di bawa truk dan arahnya ke mana, sehingga dicegat di tengah jalan.

“Cuma begal yang profesional tidak akan membunuh pengemudi truk dan mengambil mobilnya. Jadi sekarang benar-benar mengincar muatannya. Karena kalau membunuh, Polisi akan lebih getol mencari tersangkanya,” kata dia.

Baca Juga: Sopir Kelelahan Bolak-balik Trenggalek ke Semarang, Truk Berakhir Masuk ke Jurang, Begini Kronologinya

Kalau bajing loncat biasanya individual, tidak tergabung dalam organisasi tertentu.

Bajing loncat terdiri dari minimal dua orang yang naik motor. Saat mengejar truk, salah satu bajing loncat akan naik ke bak truk dan menjatuhkan muatannya.

“Setelah muatannya jatuh ke jalanan, nanti ada orang lagi yang bagian mengambil,” ucapnya.

Artikel serupa telah tayang di Kompas.com dengan judul "Berbagai Macam Kejahatan yang Kerap Dihadapi Pengemudi Truk".