Kisah Ida yang Harus Relakan Sawah Produktifnya Untuk Pembangunan Tol Jogja-Solo

Adi Wira Bhre Anggono - Sabtu, 15 Agustus 2020 | 19:20 WIB

Proyek tol Jogja-Solo-Semarang (Foto Tahun 2016) (Adi Wira Bhre Anggono - )

Otomania.com - Belakangan ini Ida (51) mengalami kegelisahan atas tanah sawahnya yang akan terdampak pembangunan tol Jogja-Solo.

Warga di Kelurahan Gayamprit, Kecamatan Klaten Selatan, Kabupaten Klaten itu menghadapi kenyataan yang tak pernah sebelumnya terpikirkan dalam hidupnya.

Dia satu di antara banyak orang yang bakal terdampak pembangunan proyek Jalan Tol Solo-Jogja.

Bahkan sempat merasa berat, akhirnya Ida merelakan sawah warisan orangtuanya yang sebentar lagi akan dilepas selama-lamanya.

Pasalnya sawah hasil warisan orang tuannya terdampak proyek jalan Tol Solo-Jogja.

Baca Juga: Bekas Markas Pejuang Kemerdekaan Terancam Proyek Tol Jogja-Solo, Pelaksana Pembangunan Tol Tawarkan Solusi

"Sebenarnya saya keberatan melepas lahan sawah warisan orang tua saya," kata Ida saat menghadiri sosialisasi dan konsultasi publik proyek jalan Tol Solo-Jogja, Kamis (13/8/2020).

Adapun lahan yang berbentuk persawahan yakni warisan sejak kakeknya seluas 2.400 meter persegi di Desa Malangjiwan, Kecamatan Kebonarum.

Lebih lanjut, ia mangaku mengikhlaskan sawah warisannya untuk kepetingan umum, tetapi dia berharap mendapatkan ganti untung.

Rencananya hasil ganti rugi akan dibelikan sawah di dekat rumahnya di Kelurahan Gayamprit tersebut.