“Tapi alhamdulillah akhir tahun 2017 jalur tersebut sudah steril aman dari ranjau paku,” kata Rohim.
Pada Agustus 2016, Rohim bersama rekan timnya pernah menggelar hasil sweeping ranjau paku di Polsubsektor Thamrin, Bundaran HI, Jakarta.
Saat itu, Rohim dan rekan-rekannya membawa 1,5 ton paku yang telah dikumpulkan selama 5 tahun.
Anggota Saber terdiri dari berbagai macam profesi, yaitu karyawan pabrik, kontraktor, penjual nasi, penjual kue, sopir pribadi, pengemudi ojek daring dan panggilan di Jakarta.
Imbau hati-hati
“Saya selalu menghimbau kepada pengendara motor harap ekstra hati-hati ketika melewati titik rawan ranjau,” ujar Rohim.
Ia menyampaikan imbauan tersebut mengingat Jakarta masih rawan ranjau paku.
Rohim mengimbau pengendara mengurangi kecepatan saat melintasi daerah-daerah yang rawan ranjau paku.
Berkendara dengan kecepatan tinggi sangat rawan terkena ranjau paku.
“Beban berat atau berboncengan juga rawan sekali terkena ranjau.
Batas aman kecepatan maksimal 20 km/jam,” ujar Rohim.
Baca Juga: Waspada Dengan 4 Hal Ini, Jika Tak Mau Kena Ranjau Paku Di Jalanan
Pengendara diharapkan untuk mengecek tekanan angin ban secara berkala.
Ban dengan tekanan angin kurang dan beban berat akan sangat rawan sekali terkena ranjau.
Rohim menyebutkan, ruas jalan protokol yang masih rawan ranjau paku seperti Jalan Gatot Soebroto, Pancoran, Jalan Kyai Tapa Grogol, Jalan TB Simatupang, Bundaran Pondok Indah, dan lainnya.
Rohim masih akan terus menyapu ranjau paku dengan magnetnya. Yang terdekat, Rohim akan menyapu ranjau paku di Jalan Gatot Soebroto, Jakarta pada Sabtu (15/8/2020) malam.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Relawan Sapu Ranjau Paku, Kumpulkan 4 Ton hingga Pernah Ditabrak Motor".