Street Manners: Jalan Sepi Bukan Lampu Hijau Untuk Ngebut, Ini Kata Praktisi

Parwata,Naufal Shafly - Rabu, 22 Juli 2020 | 11:15 WIB

Ilustrasi riding malam hari (Parwata,Naufal Shafly - )

Otomania.com - Malam hari, kondisi jalan sepi dan kosong banyak pengendara yang memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi.

Bahkan tidak sedikit yang mengabaikan rambu-rambu jalan hingga lampu lalu lintas, karena anggapan kondisi jalan yang sepi tersebut.

Praktisi Defensive Driving dan Riding Indonesia, Andry Berlianto, mengatakan, perilaku berkendara ini sangat berbahaya dan tidak bisa dibenarkan.

"Kita akan berasumsi bahwa jalan sepi itu tidak ada orang atau kendaraan lain.

Baca Juga: Street Manners: Lampu Sein Mati, Bolehkah Menggunakan Tangan Sebagai Isyarat

Orang atau kendaraan lain akan punya asumsi yang sama seperti kita, hasilnya ada potensi tabrakan yang tinggi," kata Andry saat dihubungi, Selasa (22/7/2020).

Ia menambahkan, semakin tinggi kecepatan, pikiran manusia akan semakin sulit untuk mengambil keputusan dalam situasi darurat.

Selain itu, semakin tinggi kecepatan maka pengereman akan semakin sulit dan pergerakan kendaraan untuk berhenti akan semakin jauh.

Andry mengimbau, agar para pengendara tidak memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi saat jalanan sepi.

Baca Juga: Street Manners : Jangan Acuh, Ini Yang Perlu Diperhatikan Saat parkir di Basement Mall

"Upayakan bergerak cepat namun sewajarnya dengan memperhitungkan bahaya di sekitar. Tetap fokus dan siaga terlebih saat jalan sangat sepi," imbuhnya.

"Naiknya adrenalin saat berkecepatan tinggi praktis menaikkan level risiko kecelakaan karena tidak semua pengendara punya level kesadaran atau keahlian yang sama dalam menghadapi situasi darurat," tutupnya.