Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah juga bahkan pernah mengecek langsung kondisi Kinem.
"Pertama saya menemukan kasus Mbak Kinem itu sekitar tahun 2009. Itu Mbak Kinem dalam keadaan hamil.
Dengan kondisi ini kami dan teman-teman berusaha support dan ada sedikit bantuan waktu berupa susu. Dari teman-teman donasi kumpulkan untuk beli sembako," terang dia.
Baca Juga: Statusnya CBU Thailand, Kini Harga Honda CBR250R Bekas Setara Skutik Baru 125 cc
Mereka juga telah memberi jaminan untuk sekolah bagi anak-anaknya, bantuan KIP, KIS dan fasilitas dari BPJS.
Cerita mengenai Kinem sempat viral saat itu. Kinem juga menyatakan sanggup dioperasi. Sehingga mereka mengantar Kinem ke rumah sakit daerah di Boyolali.
"Kami antarkan (mbak Kinem) di sana dicek seluruh kondisinya, baik di laboratorium, fisiknya dan di Boyolali tidak memungkinkan. Sehingga dirujuk ke rumah sakit di Solo," tandasnya.
"Kita antar juga ke Solo. Bahkan kondisi Mbak Kinem drop. Sehingga dari keluarga, suami Mbak Kinem untuk pulang paksa menolak tindakan operasi," ujarnya.
Lantaran hal tersebut, pihaknya kini hanya bisa memantau kondisi Kinem.
Baca Juga: Awas Razia, Polisi Akan Mulai Tilang Pelanggar Lalu Lintas Mulai Hari Ini, Berikut Sasarannya
"Karena ini sudah di luar batas wewenang kita, ya kita memantau secara fisik saja. Untuk dalam pengobatan penyembuhan dengan kondisi seperti ini tidak mungkin buat kami.
Sepertinya kesimpulan yang terakhir dari rumah sakit di Solo tidak berani angkat penyakitnya. Karena sudah berisiko," ucapnya.
Kaur Kesra Perangkat Desa Gunungsari, Wonosamudro Trijatmiko menyayangkan pernyataan Nursam yang mengaku hanya berfoto dengan kertas dan tak mendapatkan uang, padahal bantuan terus mengalir.
"Tadi sudah ditanyakan sendiri ternyata Bapak Nursam sudah menerimanya (bantuan). Bahkan bikin beli sapi, motor dan yang lainnya.
Ternyata kemarin itu sangat disayangkan apa yang disampaikan itu bisa menimbulkan fitnah. Sudah banyak bantuan yang diberikan berwujud sembako, uang," kata Trijatmiko.
Selama ini keluarga Nursam sudah terdaftar dalam penerima bantuan dari pemerintah, baik bantuan berupa PKH, non tunai, KIS dan KIP.
"Bantuan sosial ada. Sudah banyak. Seperti bantuan PKH, non tunai ada, KIS dan KIP ada. Secara keseluruhan sudah diperhatikan," kata dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul ""Bantuan 50 Juta Sudah Saya Belanjakan, Beli Sapi dan Motor, Mohon Maaf Donatur"".